Lomba Kelereng : Permainan Tradisional yang Tetap Jadi Favorit di Perayaan 17 Agustus

Minggu 17 Aug 2025 - 08:05 WIB
Reporter : Icha
Editor : Dahlia

Di masa lalu, anak-anak sering bermain kelereng di tanah lapang dengan berbagai aturan tradisional.

Dalam konteks lomba kelereng 17 Agustus, permainan ini diadaptasi menjadi perlombaan yang memacu adrenalin dan tawa penonton.

Suasana lomba biasanya sangat meriah.

Sorakan penonton terdengar riuh ketika ada peserta yang hampir mencapai garis finis namun kelerengnya jatuh.

BACA JUGA:Cara Budidaya Cabai di Pekarangan Rumah dengan Pengeluaran Minim

BACA JUGA:5 Kabupaten Termiskin di Sumatera Selatan Tahun 2025: Juaranya Kabupaten yang Ada Tambang Emas !

Tawa pecah ketika ada yang berjalan terlalu cepat dan harus kembali ke garis awal.

Lomba ini tak hanya menjadi ajang kompetisi tapi juga media hiburan bagi warga yang menonton.

Selain unsur hiburan, lomba kelereng juga punya nilai edukatif.

Anak-anak yang ikut serta bisa belajar tentang fokus, kesabaran dan sportivitas.

BACA JUGA:Cara Belajar Mengehenna bagi Pemula: Panduan Lengkap Memulai Seni Lukis Tangan yang Indah dan Penuh Makna

BACA JUGA:Kebaya Gaya Kekinian

Mereka juga belajar bagaimana bekerja keras untuk mencapai tujuan meski ada tantangan.

Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat kemerdekaan yang mengajarkan perjuangan dan pantang menyerah.

Kini, meskipun zaman semakin modern dan permainan digital semakin merajalela lomba kelereng tetap eksis.

Di berbagai daerah, panitia lomba 17 Agustus masih memasukkan lomba ini sebagai salah satu agenda wajib.

BACA JUGA:Pagar Alam Masuk Daftar Kota Paling Intoleran di Indonesia 2025: Alarm bagi Pemerintah Daerah ?

BACA JUGA:Belajar Menari Tarian Adat Sumatera Selatan Bersama Sanggar Khalisasalsabilla: Lestarikan Budaya Lewat Gerak

Bahkan, beberapa sekolah dan komunitas mengadakannya sebagai bentuk pelestarian permainan tradisional.

Bagi sebagian orang dewasa, mengikuti lomba kelereng adalah cara bernostalgia dengan masa kecil.

Kategori :