KULINER,KORANPALPOS.COM – Di tengah maraknya minuman kekinian yang mendominasi pasar, jajanan tradisional seperti es gabus kembali merebut hati masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen Z yang tengah menggemari kuliner bernuansa nostalgia.
Es gabus bukan sekadar makanan penutup biasa, melainkan potongan kenangan masa kecil yang dibekukan dalam balutan warna-warni yang menggoda.
Es gabus adalah salah satu jenis es jadul yang terbuat dari tepung hunkwe, gula, santan, dan pewarna makanan. Teksturnya unik, padat namun lembut seperti spons, sehingga saat digigit akan terasa dingin, kenyal, dan langsung lumer di mulut.
BACA JUGA:La Petis Hidangan Khas Rumahan Asli Jawa Timur yang Gurih dan Kaya Rempah
BACA JUGA: Lezat dan Menggoda, Ini Resep Nasi Goreng Cabe Ijo ala Cafe yang Bikin Ketagihan!
Jajanan ini biasanya dibungkus plastik dan dibekukan, lalu disajikan dalam kondisi beku layakny
a es loli. Nama “gabus” sendiri merujuk pada kemiripan teksturnya dengan gabus, bahan pelampung yang ringan dan empuk.
Es gabus mulai dikenal luas di Indonesia sejak era 80-an hingga 90-an, dan populer dijajakan oleh pedagang keliling, khususnya di sekolah-sekolah dasar.
Dengan harga yang terjangkau, jajanan ini menjadi favorit anak-anak sekolah pada saat itu. Selain menyegarkan, warnanya yang cerah seperti merah muda, hijau, dan kuning, membuatnya tampak menarik dan menggugah selera.
BACA JUGA:Nori Rumput Laut Kaya Gizi yang Jadi Favorit Pecinta Kuliner Sehat
BACA JUGA:Es Teler Minuman Segar Khas Indonesia yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar
Namun, seiring berjalannya waktu dan munculnya jajanan modern, es gabus sempat terlupakan.
Baru belakangan ini, tren nostalgia menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap jajanan-jajanan tempo dulu, termasuk es gabus.
Salah satu keunggulan es gabus adalah bahan-bahannya yang sederhana dan mudah ditemukan.
BACA JUGA:Pindang Cumi: Warisan Kuliner Nusantara yang Menggugah Selera