Es Lilin : Es Tradisional yang Melekat di Ingatan Generasi Indonesia

Es Lilin : Es Tradisional yang Melekat di Ingatan Generasi Indonesia-foto : tangkapan layar ig,--
KULINER, KORANPALPOS.COM - Es lilin, salah satu jajanan tradisional Indonesia memiliki tempat khusus di hati masyarakat.
Meski kini banyak bermunculan minuman kekinian dengan rasa dan tampilan modern, es lilin tetap bertahan sebagai simbol kesederhanaan sekaligus nostalgia masa kecil.
Jajanan ini dinamakan “es lilin” karena bentuknya yang menyerupai lilin, memanjang dan biasanya ditusuk dengan batang kayu atau bambu agar mudah digenggam.
Es lilin mulai populer sejak tahun 1950-an hingga 1980-an terutama di lingkungan sekolah dan perkampungan.
BACA JUGA:Es Teler : Minuman Segar Khas Indonesia yang Kaya Rasa dan Warna
BACA JUGA:Karedok : Salad Tradisional Sunda yang Tetap Melegenda di Meja Makan
Harganya yang murah membuatnya digemari anak-anak kala itu.
Pedagang es lilin biasanya menjajakan dagangannya dengan sepeda sambil membawa termos besar berisi berbagai rasa.
Suara khas lonceng kecil yang dipukul sang pedagang menjadi penanda anak-anak bahwa es lilin sudah datang.
Bahan dasar es lilin cukup sederhana.
BACA JUGA:Pisang Papaday Buah Khas Nusantara yang Kaya Manfaat dan Bernilai Ekonomi Tinggi
BACA JUGA:Ikan Kembung Sambal Dabu-Dabu, Perpaduan Rasa Segar dan Pedas yang Menggugah Selera
Umumnya terbuat dari campuran santan atau susu dengan gula kemudian ditambah perisa alami seperti kacang hijau, ketan hitam, cokelat, nangka hingga durian.
Adonan cair tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah tabung kecil dari alumunium atau plastik lalu diberi batang kayu sebagai pegangan.
Setelah dibekukan jadilah es lilin dengan rasa manis, gurih dan menyegarkan.
Yang membuat es lilin begitu istimewa bukan hanya soal rasa melainkan juga nilai kenangan yang dibawanya.
BACA JUGA:Sambal Cengek Khas Palembang Sensasi Pedas yang Menggugah Selera