Kerupuk Aci: Camilan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Kerupuk Aci: Camilan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu-foto : tangkapan layar ig, dina_nf08--

KULINER, KORANPALPOS.COM - Kerupuk aci, camilan renyah yang terbuat dari tepung kanji atau tapioka tetap menjadi favorit banyak kalangan di tengah gempuran makanan ringan modern.

Camilan ini tak hanya populer di daerah Jawa Barat sebagai tempat asalnya tetapi juga sudah menyebar luas ke berbagai penjuru Indonesia.

Kerupuk aci dikenal dengan teksturnya yang gurih dan renyah serta memiliki berbagai bentuk dan varian rasa.

Mulai dari kerupuk aci mentah yang digoreng saat dibutuhkan hingga yang sudah dikemas dalam bentuk siap santap produk ini selalu berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai usia.

BACA JUGA:Tahu Sumedang: Cita Rasa Khas Jawa Barat yang Mendunia

BACA JUGA:Lemper Ayam: Cita Rasa Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

Kerupuk aci biasanya dibuat dengan campuran tepung tapioka, bawang putih, garam dan air.

Setelah diuleni, adonan dibentuk pipih dan dijemur hingga kering sebelum digoreng.

Beberapa produsen menambahkan bahan seperti udang, ikan atau bahkan cabai bubuk untuk menciptakan varian rasa yang lebih menarik.

Inovasi tersebut turut mendorong kerupuk aci tetap eksis di tengah perubahan zaman.

BACA JUGA:Bumbu Karage: Pelengkap Masakan Masa Kini yang Kian Digemari

BACA JUGA:Roti Buaya Tradisi Khas Betawi yang Sarat Makna

Di pasaran, kerupuk aci hadir dalam berbagai bentuk seperti kerupuk mawar, kerupuk bantat hingga kerupuk melarat khas Cirebon.

Beberapa warung makan bahkan menyajikan kerupuk aci sebagai pelengkap makanan utama seperti soto, bakso atau nasi goreng. 

Meski terlihat sederhana, proses pembuatan kerupuk aci tidak bisa dianggap remeh.

Proses penjemuran alami sangat memengaruhi hasil akhir dari kerupuk.

BACA JUGA:Kue Sagon Peninggalan Kuliner Tradisional yang Mulai Langka

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan