Bahkan, tidak sedikit UMKM yang memasarkan cimol beku siap goreng melalui marketplace dan media sosial.
Cimol menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Banyak food vlogger dan pengguna membagikan video tutorial membuat cimol anti meledak yang menarik jutaan penonton.
Hashtag seperti #CimolMeletus, #CimolKenyal, dan #CimolBandung sering muncul di konten FYP (For Your Page), menunjukkan betapa tingginya minat masyarakat terhadap camilan satu ini.
Meski tergolong makanan ringan, cimol memiliki beberapa kandungan nutrisi dari bahan dasarnya, seperti karbohidrat dari tepung tapioka dan energi dari minyak goreng.
Namun, karena cimol digoreng dan kerap diberi bumbu instan, konsumsi berlebihan perlu dihindari.
Sebagai camilan, cimol lebih cocok dikonsumsi dalam porsi kecil sebagai teman minum teh sore atau kudapan santai.
Cimol juga menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan.
Modal yang kecil, bahan yang mudah didapat, serta proses pembuatan yang relatif sederhana membuat cimol cocok dijadikan usaha rumahan.
Banyak pelaku UMKM menjual cimol secara online, baik dalam bentuk matang maupun frozen food.
Di masa pandemi, penjualan cimol beku meningkat karena masyarakat lebih memilih camilan yang bisa dimasak sendiri di rumah.
Saat ini, tidak sedikit pelaku bisnis kuliner yang sukses meraup jutaan rupiah per bulan hanya dari usaha cimol.
Cimol bukan sekadar camilan biasa. Ia adalah bagian dari warisan kuliner Sunda yang terus berkembang mengikuti zaman.
Baik disajikan secara tradisional maupun dimodifikasi secara modern, cimol tetap menjadi camilan favorit lintas generasi.
Dengan potensi ekonomi yang besar, kelezatan yang khas, dan fleksibilitas dalam penyajian, cimol layak mendapat tempat istimewa dalam dunia kuliner Indonesia.
Jadi, apakah Anda sudah mencoba cimol hari ini?*