BACA JUGA:Satukan Spirit ASN dan Generasi Muda Sumsel
BACA JUGA: Navigasi Bijak Teknologi Jadi Kunci Keharmonisan Keluarga di Era Digital
“Kalau rekening sudah lima tahun tidak aktif, artinya kan si penerima tidak benar-benar membutuhkan dana itu untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Ini harus dievaluasi,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, Ivan juga menegaskan pihaknya menemukan indikasi serius penggunaan dana bansos untuk aktivitas judi online.
Menurutnya, temuan ini sangat mencederai tujuan utama dari program bansos.
“Kami menemukan beberapa transaksi yang menunjukkan adanya penggunaan dana bansos untuk judi online. Ini jelas penyalahgunaan yang harus segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
BACA JUGA:Deru Titip Pesan Syukur dan Sabar
BACA JUGA:Kriya Sriwijaya, Puncak Apresiasi UMKM
PPATK sendiri tidak bekerja sendirian. Lembaga ini menggandeng Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, dalam kunjungannya ke kantor PPATK pada hari yang sama, mengakui perlunya audit data secara komprehensif.
“Kami sudah menyerahkan data penerima bansos ke PPATK untuk dianalisis lebih lanjut. Kami ingin bansos tepat sasaran, hanya kepada mereka yang benar-benar berhak,” kata Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan Kemensos membuka diri terhadap audit data dan analisis independen.
Ia mengungkap bahwa banyak persoalan dalam penyaluran bansos yang selama ini menjadi penghambat, termasuk data ganda maupun rekening dormant.
“Kami berharap PPATK dapat membantu menelaah data ini secara detail sehingga bisa menjadi pijakan penting dalam memperbaiki sistem penyaluran ke depan,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul juga mengapresiasi temuan PPATK terkait rekening-rekening yang hanya pasif menerima transfer (dormant) tanpa ada aktivitas penarikan atau transaksi lainnya.
Menurutnya, ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi Kemensos dalam memperbarui basis data penerima bansos.