Harga tiket perdana untuk rute ini dipatok mulai dari Rp599.000, sebuah angka yang dianggap kompetitif dan sangat terjangkau, baik bagi pelancong maupun pelaku usaha.
“Harga ini cukup bersaing. Dengan penerbangan langsung setiap hari, tentu sangat membantu pelaku bisnis, pelajar, wisatawan, hingga pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan di Malaysia,” tambah Deru.
Penerbangan harian ini juga diharapkan menjadi stimulus baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata, perdagangan, pendidikan, dan layanan kesehatan lintas negara.
BACA JUGA:Pemkot Gelar Pasar Murah di Lima Kecamatan
BACA JUGA:HUT Palembang, Deru Buka Turnamen Golf
Deru juga menyoroti pentingnya jalur penerbangan ini dalam mendukung promosi pariwisata di Sumatera Selatan.
Ia menyebut sejumlah event internasional yang kerap menarik minat peserta dari luar negeri, seperti Sriwijaya Ranau Grand Fondo di OKU Selatan dan Dempo Run di Pagar Alam.
“Event-event seperti ini harus kita manfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. Dengan rute langsung seperti ini, mereka bisa mendarat langsung di Palembang tanpa harus transit di Jakarta,” katanya.
Sumatera Selatan juga memiliki potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa, mulai dari kawasan Bukit Barisan, Danau Ranau, hingga situs bersejarah Kerajaan Sriwijaya yang bisa dijual ke pasar Malaysia dan Asia Tenggara.
Sementara itu, Head of Commercial AirAsia Indonesia, Nur Liana, mengatakan pihaknya optimis rute ini akan sukses di pasar.
Menurutnya, AirAsia menargetkan tingkat keterisian penumpang (load factor) untuk rute ini bisa mencapai di atas 80 persen.
“Kita optimis dengan performa dua arah, baik dari Palembang ke Kuala Lumpur maupun sebaliknya. Ini bukan sekadar uji coba, tapi memang berdasarkan riset pasar. Dengan load factor yang tinggi dan permintaan seimbang dari kedua arah, kami yakin rute ini akan berkelanjutan,” kata Nur Liana.
Ia juga menegaskan, pemilihan Palembang sebagai titik baru rute internasional bukan tanpa alasan. Selain karena potensi ekonomi dan wisata, AirAsia juga melihat tingginya minat masyarakat Sumsel terhadap destinasi seperti Malaysia.
Pihak pengelola Bandara SMB II pun menyatakan kesiapan mereka menyambut pembukaan rute internasional reguler ini.
Fasilitas terminal internasional yang sempat ditutup sementara selama masa penurunan status bandara, kini telah diaktifkan kembali.
General Manager Bandara SMB II, dalam keterangannya mengatakan bahwa seluruh fasilitas pendukung untuk penerbangan internasional, termasuk imigrasi, bea cukai, dan karantina, sudah siap beroperasi kembali.