Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.303 per liter, dari sebelumnya Rp20.894 per liter.
Sedangkan minyak goreng curah berada di angka Rp17.557 per liter, dari Rp18.359 per liter.
Produk Minyakita, yang didistribusikan pemerintah, saat ini dihargai Rp17.367 per liter, sedikit turun dari Rp17.630 per liter.
Sementara itu, gula konsumsi tercatat Rp18.433 per kg, turun tipis dari harga sebelumnya Rp18.588 per kg.
Penurunan harga ini membantu menjaga daya beli masyarakat, mengingat gula dan minyak merupakan kebutuhan pokok harian di setiap rumah tangga.
Penurunan juga merambat ke produk olahan seperti tepung terigu.
Harga tepung terigu curah saat ini di angka Rp9.699 per kg, dari sebelumnya Rp9.888 per kg.
Adapun tepung terigu kemasan dijual Rp12.632 per kg, turun dari sebelumnya Rp13.037 per kg.
Sementara itu, harga kedelai impor yang menjadi bahan utama tahu dan tempe turun ke Rp10.638 per kg dari sebelumnya Rp10.948 per kg.
Harga ini membantu stabilisasi harga tahu-tempe yang sebelumnya mengalami fluktuasi akibat lonjakan biaya produksi.
Jagung untuk peternak juga mengalami penurunan signifikan, kini di harga Rp5.876 per kg dari sebelumnya Rp6.533 per kg.
Penurunan ini berdampak langsung pada biaya pakan ternak, khususnya ayam petelur dan broiler, yang bisa menekan biaya produksi di tingkat peternak.
Sementara itu, satu-satunya komoditas yang tercatat mengalami kenaikan adalah garam konsumsi, naik menjadi Rp11.841 per kg dari sebelumnya Rp11.732 per kg.
Kenaikan ini relatif tipis dan belum memberi tekanan berarti pada harga kebutuhan rumah tangga.
Di sektor perikanan, ikan kembung turun menjadi Rp40.358 per kg dari sebelumnya Rp41.284 per kg.
Ikan tongkol juga mengalami penurunan harga menjadi Rp33.800 per kg, dari sebelumnya Rp35.040 per kg.