Jika dibandingkan, Pajero Mini jelas lebih unggul dalam efisiensi bahan bakar, terutama di lingkungan perkotaan dan pemakaian harian ringan.
Namun tentu saja, Pajero Sport unggul dalam tenaga, kenyamanan jarak jauh, dan kemampuan off-road.
Beberapa alasan mengapa Pajero Mini tergolong hemat BBM antara lain:
1. Bobot Ringan
Pajero Mini memiliki berat hanya sekitar 900–1.000 kg, jauh lebih ringan dari Pajero Sport yang bisa melebihi 2 ton.
Beban lebih ringan tentu membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
2. Mesin Kecil dan Simpel
Mesin 659cc sangat hemat dalam penggunaan bahan bakar, meskipun dengan kompromi pada performa.
Mesin ini tidak dirancang untuk kebut-kebutan, melainkan efisiensi.
3. Dimensi Kompak
Ukuran kecil membuat Pajero Mini sangat cocok untuk jalan-jalan sempit dan lalu lintas padat—tanpa harus mengorbankan terlalu banyak energi untuk akselerasi atau pengereman.
4. Desain untuk Pasar Jepang (JDM)
Sebagai mobil JDM (Japanese Domestic Market), Pajero Mini disesuaikan untuk efisiensi tinggi sesuai regulasi mobil kecil di Jepang. Bahkan pajaknya juga jauh lebih murah di negara asalnya.
Meskipun produksi Pajero Mini sudah dihentikan oleh Mitsubishi, unit bekasnya masih banyak diburu penggemar otomotif di Indonesia.
Banyak yang mengimpor langsung unit JDM melalui importir umum, atau mencari versi second yang sudah terdaftar.
Dalam konteks harga BBM yang fluktuatif dan kesadaran akan efisiensi energi, konsumsi BBM yang irit seperti 20 km/liter tentu menjadi nilai plus.