Ketahanan Energi Nasional: Sinergi PIMD, Hulu Migas, dan Hilirisasi Batu Bara untuk Kemandirian Energi

Pemerintah membangun proyek hilirisasi batu bara Dimethyl Ether (DME) sebagai langkah strategis untuk mengurangi impor LPG-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Tenaga Ahli Menteri ESDM Satya Hangga Yudha Widya Putra mengatakan Pertamina International Marketing and Distribution (PIMD) Pte Ltd memiliki peran vital dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional.

Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, PIMD yang berbasis di Singapura, pusat bunkering utama dunia, berperan penting untuk mengoptimalkan kelebihan produk domestik.

"PIMD memastikan produk Pertamina yang berlebih di dalam negeri yang tidak terserap, dapat diserap di pasar internasional, terutama produk fuel oil yang permintaannya rendah di Indonesia," katanya dalam kunjungan kerjanya ke Kantor PIMD di Singapura.

BACA JUGA:Raup Keuntungan Besar, Pelaku Ransomware Bermodal Kecil

Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memahami tantangan, prosedur bisnis, serta isu-isu yang dihadapi PIMD.

Hangga, panggilannya, menekankan peran vital trading arm Pertamina Group dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Ia menjelaskan bahwa untuk kelanjutan bisnis dan kontribusi Pertamina, diperlukan upaya multisektoral, bukan hanya Kementerian ESDM.

BACA JUGA:Sumpah Pemuda Jadi Momentum Kawal Demokrasi dan Persatuan Bangsa

"Kementerian ESDM fokus pada regulasi dan kebijakan, dan penting untuk mencocokkan hal itu dengan apa yang terjadi di lapangan," ujarnya.

Ia menambahkan Kementerian ESDM juga fokus pada pilar kedua dari Astacita Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahanan energi yang mencakup availability, accessibility, affordability dan acceptability.

"Hal ini krusial mengingat Indonesia adalah negara kepulauan besar yang menghadapi tantangan geopolitik, dengan mengonsumsi minyak 1,6 juta barrels of oil per day (MBOPD), tetapi harus mengimpor 1 juta MBOPD dan juga mengimpor 80 persen kebutuhan LPG nasional," jelasnya.

BACA JUGA:KPK Tegaskan Penindakan Tambang Ilegal Harus Kolaboratif, Satgas IKN Temukan 4.000 Hektare Tambang Tanpa Izin

Hangga menyoroti bahwa ketergantungan pada impor minyak dan LPG itu harus dikurangi.

PIMD, lanjutnya, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan membangun jaringan global, secara tidak langsung mendukung tujuan untuk menjadi negara yang mandiri dan mengurangi kerentanan terhadap gejolak geopolitik.

Tag
Share