Namun sebelum sampai, pelaku mengajak korban mampir ke minimarket waralaba untuk berbelanja sembako sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah korban.
BACA JUGA: Peringati HUT PERSAJA, Kajari OKU Minta Para Jaksa Bersinergi Dengan Masyarakat
BACA JUGA:Seri Pertama Buku Kelakar Pance Terbit, Tujuan Literasi Budaya Melayu Ugan
Korban kemudian diminta mengambil kebutuhan sembako seperti beras gula dan lainnya.
Karena tidak enak hati, korban menolak.
Lalu pelaku hanya mengambil roti dan rokok untuk dibawa pulang ke rumah korban.
Selesai berbelanja, mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah korban.
BACA JUGA: Dilepas Bupati, Jemaah Calon Haji OKU Diterbangkan Ke Tanah Suci
BACA JUGA:Hamil Muda, Satu Jemaah Haji Asal OKU Batal Diberangkatkan
Setiba di rumah korban, pelaku langsung memperkenalkan diri dan menyampaikan keinginannya agar bisa dijadikan anak angkat oleh korban dan istrinya.
Mendengar pelaku mau menjadi anak angkat mereka, istri korban lalu mempertanyakan alasan pelaku.
"Kami ini orang miskin kenapa mau menjadikan kami orang tua angkat," tutur Zian menirukan apa yang disampaikan ibunya kepada pelaku saat itu.
Namun pelaku tambah Zianz mengaku karena bapak (korban) sangat mirip dengan bapaknya.
Akhirnya tanpa curiga korban Salinu menuruti permintaan pelaku dan meminta istrinya ke dapur memasak untuk pelaku.
Saat istri korban ke dapur dan memasak, sementara pelaku dan korban melanjutkan perbincangan antar mereka sebagai anak dan ayah angkat.
Tak lama setelah itu, pelaku tiba-tiba meminta izin meminjam sepeda motor Honda Revo BG 2383 HQ milik Salinu dengan alasan hanya keluar sebentar.