Beberapa hotel berbintang di Bogor bahkan mulai menyajikan kue talam talas sebagai bagian dari menu sarapan atau hidangan penutup.
“Ini bukti bahwa kue tradisional bisa naik kelas. Dengan kemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat, kue seperti talam talas bisa bersaing dengan produk modern,” ujar Dedi Hartanto, pengamat kuliner dari Universitas Pakuan Bogor.
Kehadiran kue talam talas yang digemari oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda, menjadi angin segar bagi pelestarian kuliner tradisional.
Inovasi rasa dan penyajian modern ternyata mampu menjembatani selera zaman kini dengan warisan kuliner nenek moyang.
Dengan potensi yang dimiliki, kue talam talas bukan hanya sekadar jajanan pasar, tapi juga simbol kreativitas kuliner lokal yang mampu bersaing di era global.
Sebuah cita rasa lama yang dibungkus dalam semangat baru – kue talam talas adalah bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan seiring.*