Merasa harga diri keluarganya diinjak, Makmur diam-diam memantau aktivitas Hamsi. Hingga akhirnya, tanpa sepengetahuan Amir, ia menyusun rencana balas dendam dan melakukan penikaman terhadap Hamsi.
BACA JUGA:Pelarian Mantan Anggota DPRD Palembang Berakhir di Banten
BACA JUGA:Nekat Habisi Nyawa Kontraktor di Muratara, Begini Pengakuan Tersangka ke Polisi
"Dia (Amir) nggak tahu. Dia di rumah sakit dijaga polisi, saya di rumahnya jadi tidak ada komunikasi," kata tersangka Makmur dengan nada dingin.
Sebenarnya tambah Makmur, sebelum insiden berdarah tersebut dirinya berniat merantau ke Malaysia.
Namun mungkin karena jalan hidupnya seperti sekarang, dia batal ke Malaysia.
"Aku sebenarnya mau merantau ke Malaysia, tapi karena mereka paspor belum jadi dan keburu ada musibah itu (Perselisihan antara Amir dan Hamsi) jadi saya tidak jadi, uang untuk buat paspor itu yang saya gunakan untuk kabur," jelas tersangka Makmur.
BACA JUGA:Warga Desa Gajah Mati Gempar : Ditemukan Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan !
Selama dalam pelarian di pulau Jawa, menurut tersangka Makmur, dirinya bekerja sebagai peternak ayam untuk bisa bertahan hidup.
Namun pelariannya terhenti, setelah polisi berhasil mengetahui jejak pelariannya.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Adhitia Bagus Arjunadi, melalui Kasat Reskrim AKP M Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman kasusnya dan mengejar tersangka Radio.