BATURAJA - Kerja keras yang dilakukan Kelompok Tani Harapan Makmur di Desa Karya Jaya, Batumarta Unit XIII, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kabupaten OKU, patut diacungi jempol, karena dalam tempo setahun mereka mampu menyulap lahan kosong seluas 12 haktere menjadi kebun cabe.
Hebatnya lagi tanaman cabai yang mereka tanam tumbuh subur, sehingga diharapkan hasil panennya juga menjanjikan sehingga mampu menekan inflansi di daerah itu.
"Ini sangat luar biasa, potensi pertanian di OKU sangat menjanjikan. Terbukti tanaman cabai ini tumbuh subur dan buahnya sangat baik, mudah-mudahan hasil panennya nanti juga cukup baik," kata Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, Rabu 10 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu Teddy Meilwansyah juga mendengarkan keluh kesah para kelompok tani, mereka menghadapi kendala dalam mensejahterakan keluarga dengan berkebun cabai. Salah satu yang menjadi permasalahan utama adalah monopoli harga yang dilakukan tengkulak atau pengepul di daerah tersebut.
BACA JUGA:Masyarakat Tinggal di Bantaran Sungai Harus Waspada
BACA JUGA:Disnakertrans Muba 2024 Miliki Program Prioritas, Apa Saja ?
Menanggapi hal itu, Pj Bupati OKU akan mengambil langkah dengan melakukan interpensi harga.
Diungkapkannya bahwa ia telah melakukan rapat dengan Bulog OKU untuk membeli hasil panen petani cabai di Desa Karya Jaya dengan harga yang dapat menguntungkan petani.
"Upaya kita dalam menekan angka inflasi adalah dengan memanfaatkan lahan -lahan kosong menjadi areal pertanian. Nah, untuk cabai ini, diperkirakan bulan Maret cabai ini sudah panen, dan nanti kita akan gerakan Bulog untuk membeli hasil panen ini dengan harga yang tentu tidak merugikan petani. Nanti kami bersama Bulog yang akan memasarkannya," ujar Teddy.
Selain itu Pj Bupati OKU juga berjanji akan membantu permodalan para petani di desa Karya Jaya supaya kedepan para petani bisa terus mengembangkan usaha pertanian cabai itu.
BACA JUGA:Elpiji 3 Kg di Prabumulih Harganya Tembus Rp35.000
BACA JUGA:Rakor Persiapan Penilaian Adipura, Bupati Enos : Jadikan Kebersihan Budaya Masyarakat
"Kami punya dana BTT (Biaya Tak Terduga) yang dapat digunakan dalam menekan dan pengendalian Inflasi. Mudah mudahan nanti kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel dan teman - teman di Kemendagri agar dana ini nantinya bisa dipakai untuk membantu permodalan seperti membeli pupuk, serta biaya transportasi sehingga nanti masyarakat OKU dapat membeli cabai dengan harga murah, tapi tidak merugikan petani. Kita berharap luas perkebunan cabai ini bisa terus meningkat," tandasnya. (len)