“Diduga berselisih soal pemilihan Ketua Forum Kades Kabupaten Ogan Ilir,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.
BACA JUGA:Mencekam ! Pasutri di Banyuasin Dirampok, Uang Rp80 Juta dan Emas Raib
BACA JUGA:Tim Resmob Satreskrim Polres Prabumulih Ringkus 2 Pelaku Curanmor Lintas Kota
Tak hanya itu, akun tersebut juga meminta Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, untuk memberikan teguran kepada kedua Kades tersebut.
“Kepada Bapak Bupati Ogan Ilir agar memberikan teguran kepada kedua oknum Kepala Desa Cahaya Marga vs Desa Ulak Aur Standing,” pintanya.
Unggahan ini langsung menuai beragam reaksi dari warganet.
Banyak yang mengecam tindakan kedua Kades tersebut karena dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin desa yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.
Beberapa komentar bahkan menyebut insiden ini sebagai bentuk buruknya etika kepemimpinan di tingkat desa.
Menurut sumber yang berada di lokasi kejadian, insiden ini bermula saat sesi pemilihan berlangsung dan masing-masing pihak mengajukan calonnya.
Perdebatan awalnya terjadi dalam suasana yang masih kondusif, namun lambat laun meningkat menjadi adu argumen yang memanas.
Sumardi dan Rudi Hartono kemudian terlibat dalam perdebatan sengit hingga nyaris terjadi adu fisik.
Suasana semakin tegang ketika keduanya berdiri dan saling mendekati dengan nada suara yang meninggi.
Beruntung, beberapa kepala desa yang berada di ruangan tersebut dengan sigap memisahkan keduanya sebelum insiden semakin memburuk.
Setelah kejadian itu, suasana pemilihan Ketua FKK sempat terhenti beberapa saat.
Beberapa peserta lainnya mencoba menenangkan situasi agar rapat dapat kembali berjalan dengan kondusif.
Menanggapi insiden tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ogan Ilir, Dicky Syailendra, menyatakan bahwa pihaknya akan memeriksa lebih lanjut informasi yang beredar tersebut.