Salah satu langkah utama yang dilakukan oleh Satlantas Polrestabes Palembang adalah penerapan rekayasa lalu lintas di beberapa titik strategis.
Sejumlah jalan yang sebelumnya kerap mengalami kemacetan telah diatur ulang arusnya untuk mengurangi penumpukan kendaraan.
Selain itu, pembangunan flyover dan pelebaran jalan di beberapa lokasi juga memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas.
"Kami terus mengidentifikasi titik-titik kemacetan dan berupaya mencari solusi terbaik. Dengan adanya pembangunan flyover dan pelebaran jalan, beban kendaraan di beberapa ruas jalan utama dapat berkurang secara signifikan," jelasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga aktif melakukan pengaturan lalu lintas secara langsung, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi hari saat masyarakat berangkat kerja dan sore hari saat pulang kerja.
"Kami menempatkan personel di titik-titik yang sering mengalami penumpukan kendaraan untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan," tambahnya.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, AKBP Yenny Diarti mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya mengurangi kemacetan di Palembang.
Salah satu masalah utama adalah keberadaan sekolah-sekolah yang berlokasi di pinggir jalan raya tanpa fasilitas kantong parkir yang memadai.
"Beberapa sekolah di Palembang berada di pinggir jalan dan tidak memiliki lahan parkir yang cukup. Akibatnya, saat jam masuk dan pulang sekolah, kendaraan orang tua yang menjemput anak-anak mereka menumpuk di bahu jalan dan menyebabkan kemacetan," ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar sistem penjemputan siswa dapat diatur lebih baik.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan lahan kosong terdekat sebagai kantong parkir sementara serta pengaturan jadwal masuk dan keluar siswa secara bergantian.
Selain itu, meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Palembang juga menjadi faktor yang turut berkontribusi terhadap kemacetan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kendaraan pribadi lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan infrastruktur jalan, sehingga diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dalam mengelola transportasi di kota ini.