KORANPALPOS.COM - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan, berhasil meraih penghargaan bergengsi Indonesia Green Award (IGA) 2025 dari La Tofi School of Social Responsibility. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan dalam penyelamatan sumber daya air yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Siti Rachmi Indahsari, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap upaya perusahaan dalam mendukung keberlanjutan bisnis melalui program-program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), khususnya yang berfokus pada penyelamatan sumber daya air di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Program yang dijalankan Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan dampak yang positif, baik dalam hal penyelamatan lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini, yang tentunya semakin memperkuat komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," ujar Rachmi.
Salah satu program unggulan yang mendasari penghargaan ini adalah Musiparian, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengatasi masalah eceng gondok yang telah berkembang pesat di Sungai Musi dan Sungai Komering. Program ini melibatkan masyarakat setempat, khususnya pemuda Kecamatan Plaju, yang tergabung dalam kelompok Ankubas.
BACA JUGA:Sumsel Ekspor 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia : Dorong Perekonomian Daerah
BACA JUGA:Dukung Transformasi Pertanian Modern
Melalui Musiparian dan program Eceng Gondok Research & Creative Center (ERCC), Kilang Pertamina Plaju berhasil memberdayakan pemuda lokal untuk mengolah eceng gondok menjadi produk bernilai ekonomi, seperti bantal, pengharum ruangan, dan penyerap minyak (oil absorbent).
"Eceng gondok, yang dulunya menjadi masalah lingkungan, kini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan barang-barang berguna yang mendukung kehidupan sehari-hari, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat," ujar Siti Rachmi Indahsari.
Peningkatan populasi eceng gondok yang masif di Sungai Musi dan anak-anak sungainya merupakan dampak dari proses eutrofikasi, yang disebabkan oleh tingginya kandungan zat hara seperti fosfat dan nitrogen dari limbah domestik serta limpasan aktivitas pertanian. Pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali mengancam keseimbangan ekosistem perairan, mengurangi kadar oksigen dalam air, dan menurunkan kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sekitar.
Namun, dengan adanya program Musiparian, Kilang Pertamina Plaju berhasil memberikan solusi terhadap masalah ini. Selain membantu mengurangi jumlah eceng gondok, program ini juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif, dengan memberdayakan masyarakat lokal dan memberikan mereka keterampilan baru untuk mengolah eceng gondok menjadi produk bernilai ekonomi.
BACA JUGA:Sumsel Ekspor 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia : Dorong Perekonomian Daerah
BACA JUGA:Warga Miskin Sumsel Turun 35,4 Ribu Orang
Penghargaan Indonesia Green Award 2025 menjadi bukti nyata bahwa upaya Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat telah menunjukkan hasil yang signifikan. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi perusahaan lain dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang memberikan manfaat ganda, baik untuk lingkungan maupun ekonomi lokal.
"Penghargaan ini tidak hanya menjadi prestasi bagi Kilang Pertamina Plaju, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tambah Rachmi.
Dengan keberhasilan ini, Kilang Pertamina Plaju semakin memperkuat peranannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjadi contoh bagi industri lain dalam hal tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan. (cep)