Kasus ini menarik perhatian publik karena kekejaman yang dialami korban. Polisi mencatat bahwa luka-luka yang dialami Mulyono menunjukkan adanya unsur kesengajaan dan perencanaan.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa pembunuhan tersebut telah direncanakan sebelumnya.
Keberhasilan polisi menangkap Maulana dalam waktu kurang dari 24 jam mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat setempat.
Warga Desa Mangan Jaya yang sebelumnya diliputi ketakutan kini merasa lebih lega.
"Kami sangat berterima kasih kepada polisi atas kerja cepat mereka. Ini memberikan rasa aman bagi kami semua," ujar salah seorang warga.
Namun, polisi tetap mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait motif pembunuhan.
"Kami meminta warga untuk mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi," tegas Iptu Ryan.
Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Mangan Jaya.
Mulyono dikenal sebagai petani karet yang rajin dan tidak memiliki masalah dengan warga sekitar.
Penemuan jasadnya dalam kondisi mengenaskan mengubah suasana desa yang biasanya tenang menjadi penuh kegelisahan.
Prosesi pemakaman Mulyono dilakukan pada Sabtu, 4 Januari 2025, di TPU Desa Mangan Jaya.
Ratusan pelayat, termasuk kerabat, teman, dan warga desa, hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
"Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku. Kami kehilangan seorang ayah dan sahabat yang sangat berarti," ungkap salah satu anggota keluarga korban.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, memastikan bahwa pihaknya akan bekerja maksimal untuk menyelesaikan kasus ini.
Ia mengapresiasi kerja keras timnya yang berhasil menangkap pelaku dalam waktu singkat.
"Kasus ini menjadi prioritas kami. Kami berkomitmen untuk mengungkap motif dan memberikan keadilan kepada keluarga korban," tegasnya.