Adin menekankan pentingnya inovasi dalam mengelola perpustakaan.
BACA JUGA:Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024 : Ini Harapan Pj. Wako Prabumulih Selama Nataru !
BACA JUGA:Gelar Operasi Lilin 2024 : Ini Kata Kapolres Muba !
“Buat suasana perpustakaan lebih menarik. Konsep seperti kafe atau tempat bermain edukatif bisa diterapkan agar anak-anak merasa nyaman dan tertarik untuk membaca,” sarannya.
Selain itu, perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran berbasis teknologi.
Dengan menambahkan koleksi buku digital dan akses internet gratis, perpustakaan dapat menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk generasi muda yang akrab dengan teknologi.
Pengembangan literasi memiliki dampak besar terhadap kemajuan daerah.
BACA JUGA:Begini Cara Petani Padi di Ogan Ilir Kendalikan Hama Tikus Secara Alami
BACA JUGA:Pj. Gubernur Sumsel Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Musi 2024
Dengan membiasakan anak-anak membaca sejak dini, akan tercipta generasi yang lebih cerdas dan kritis, yang nantinya dapat berkontribusi pada pembangunan daerah.
Sebagai langkah strategis, Pemkab OKU juga berencana menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menjadikan perpustakaan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.
Guru-guru diharapkan berperan aktif dalam mendorong siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu.
Dengan program yang terarah dan dukungan dari berbagai pihak, Pemkab OKU optimistis mampu menciptakan budaya membaca yang kuat di masyarakat.
“Kami ingin perpustakaan menjadi tempat yang ramah, menarik, dan bermanfaat bagi semua kalangan, terutama anak-anak. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan daerah,” tegas Iqbal.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat, pengembangan perpustakaan di OKU diharapkan dapat menjadi model literasi yang sukses dan berdampak nyata bagi kemajuan generasi muda Indonesia.