Meski tidak semua karyawan dirumahkan, langkah ini tetap menjadi pukulan berat bagi para pekerja yang bergantung pada pendapatan dari Sritex.
Beberapa karyawan yang terdampak menyatakan kekhawatiran mereka terhadap masa depan pekerjaan di perusahaan ini.
"Kami berharap Sritex bisa kembali bangkit. Kalau perusahaan tutup, banyak keluarga yang akan kehilangan sumber penghasilan," kata salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, Sritex memiliki peran signifikan dalam industri ini.
Dengan berbagai lini produksi mulai dari pembuatan benang, kain, hingga garmen, Sritex tidak hanya melayani pasar domestik tetapi juga ekspor ke berbagai negara.
Namun, tekanan ekonomi global, fluktuasi harga bahan baku, serta dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah memperburuk kondisi perusahaan.
Status pailit yang diputuskan oleh Pengadilan Niaga Semarang menjadi puncak dari tantangan yang harus dihadapi Sritex.
Meski berada di tengah badai, Sritex tetap optimistis untuk bisa bangkit.
Pihak manajemen terus melakukan komunikasi intensif dengan kurator, pemerintah, serta pihak terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik.
Salah satu langkah strategis yang tengah diupayakan adalah menemukan sumber bahan baku lokal agar operasional bisa tetap berjalan.
"Kami berharap agar operasional tidak terganggu lebih jauh. Sritex berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin," ujar Iwan.
Bagi ribuan karyawan yang dirumahkan, keputusan perusahaan ini mungkin terasa berat, tetapi sebagian dari mereka tetap berharap bahwa ini adalah langkah sementara sebelum situasi kembali normal.
"Kami tetap berharap ada kejelasan, dan kami bisa kembali bekerja seperti biasa," kata seorang karyawan.
Kasus yang menimpa Sritex menjadi pelajaran penting bagi industri tekstil nasional.
Ketergantungan pada bahan baku impor dan tekanan ekonomi global menunjukkan perlunya diversifikasi serta penguatan industri dalam negeri.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih konkret, baik melalui kebijakan maupun stimulus ekonomi, agar perusahaan seperti Sritex dapat terus bertahan.