2. Kerja Sama dalam Tanggung Jawab Rumah Tangga
Mengurus rumah tangga adalah tanggung jawab bersama. Dengan berbagi tugas secara adil, beban yang dirasakan oleh salah satu pihak akan berkurang, sehingga mengurangi potensi stres.
3. Memberikan Dukungan Emosional
Dukungan emosional dapat diberikan melalui perhatian, penghargaan, dan kehadiran dalam momen-momen penting. Hal ini memperkuat ikatan emosional antara pasangan.
4. Menciptakan Waktu Berkualitas
Meluangkan waktu untuk berdua tanpa gangguan, seperti melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama, dapat mempererat hubungan dan mengurangi ketegangan.
5. Fleksibilitas dan Toleransi
Menyadari bahwa tidak ada pasangan yang sempurna, dan menerima kelemahan satu sama lain dengan sikap yang penuh pengertian, adalah kunci untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Selain peran individu, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pernikahan sehat.
Edukasi tentang pentingnya kesehatan mental, peran suami dalam rumah tangga, dan membangun kemitraan yang kuat perlu terus disebarluaskan melalui berbagai platform.
Dengan pernikahan yang sehat, tidak hanya kesejahteraan individu yang terjaga, tetapi juga kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Rumah tangga yang harmonis adalah fondasi penting bagi generasi mendatang yang lebih kuat secara emosional dan mental.
“Membangun pernikahan sehat membutuhkan usaha dari kedua belah pihak dan dukungan dari lingkungan. Ketika pernikahan sehat terwujud, dampaknya akan sangat positif tidak hanya bagi pasangan, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas,” pungkas Prof. Bagus. (ant)