Masukkan Pangan Lokal ke Kurikulum Muatan Lokal

Kamis 05 Dec 2024 - 20:21 WIB
Reporter : Sefti
Editor : Isro Antoni

KORANPALPOS.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan memasukkan pangan lokal ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah guna mendukung ketahanan pangan dan menyikapi perubahan iklim di wilayah itu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumatera Selatan (Sumsel) Awaluddin saat diwawancarai di Palembang, Senin, mengatakan pihaknya bersama dengan ICRAF Indonesia memasukkan pangan lokal sebagai kurikulum muatan lokal untuk mendukung ketahanan pangan dan menyikapi perubahan iklim

Ia menjelaskan ada beberapa tantangan dalam pemanfaatan pangan lokal. Salah satunya adalah masyarakat, khususnya generasi muda, kurang akrab dengan jenis-jenis pangan lokal serta manfaatnya.

"Padahal di lingkungan kita sebetulnya banyak pangan lokal yang dapat dimanfaatkan, misalnya gandum jika diolah dengan benar dapat menjadi pangan, ini hanya contoh kecil saja," jelasnya.

BACA JUGA:BSI Raih Dua BI Award 2024

BACA JUGA:Polsek Sandes Dukung Peningkatan Produktivitas Padi di 6 Kelompok Tani

Menurutnya, perubahan iklim pasti terjadi dan harus diantisipasi, maka hal yang harus dipersiapkan adalah membekali peserta didik dengan kemampuan dan literasi bahwa perubahan iklim ini harus disikapi dengan memahami apa pangan lokal yang ada.

"Kita sadar betul bahwa satuan pendidikan tidak berdiri di ruang hampa, satuan pendidikan itu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, dimana di masyarakat itu ada nilai dan kearifan lokal," ujarnya.

Ia mengatakan pada bulan Oktober 2024, Disdik membentuk tim pengembang serta tim teknis kurikulum muatan lokal (mulok) pengembangan pangan lokal untuk ketahanan iklim yang beranggotakan pejabat dinas, guru penggerak, dan peneliti dari ICRAF Indonesia.

"Dinas pendidikan melalui tim pengembang kurikulum saat ini dalam proses penyusunan kurikulum mulok pangan lokal. Nantinya akan diimplementasikan secara bertahap terlebih dahulu pada beberapa sekolah percontohan, untuk mendapatkan feedback yang digunakan untuk penyempurnaan kurikulum," ujarnya.

BACA JUGA:Jamin Stok BBM Momen Nataru Tetap Terjaga

BACA JUGA:Penataan Ruang Terbaik di Sumsel

Awaluddin mengatakan pihaknya segera mungkin untuk penerapan kurikulum tersebut di sekolah-sekolah.

“Saat ini masuk pengusulan kurikulum dan langsung upaya pengembangan bahan ajar. Lalu ketika dipandang sudah cukup dan siap maka akan langsung dilaksanakan,” kata dia.

Direktur ICRAF Program Indonesia Andre Ekadinata mengatakan keragaman pangan Sumsel sangat tinggi, dan ICRAF ingin mendukung upaya Disdik Sumsel untuk mengenalkan pangan lokal kepada generasi muda guna mendukung ketahanan iklim.

Kategori :