Wamentan: Pangan Pilar Pembangunan

Reporter: Popa Delta |

Editor: Diansyah |

Selasa , 11 Nov 2025 - 21:44

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono-Foto: Antara-

JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan teknis semata, tetapi merupakan fondasi utama pembangunan nasional yang menentukan kedaulatan dan martabat bangsa.

“Presiden Prabowo Subianto selalu menekankan bahwa pangan adalah kekuatan nasional,” ujar Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, dalam kegiatan Hands-On Audit Training in Cross-Cutting Issues of Food Security yang diselenggarakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Bali, Senin (10/11).

Menurutnya, membangun sistem ketahanan pangan yang kokoh membutuhkan sinergi lintas lembaga agar tercipta tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berpihak kepada kesejahteraan petani.

“Bangsa yang mampu memberi makan rakyatnya adalah bangsa yang berdiri dengan kehormatan,” ujarnya.

Wamentan mengungkapkan dirinya sering menerima pesan langsung dari para petani di berbagai daerah melalui media sosial.

Keluhan mereka umumnya terkait kebutuhan benih unggul, ketersediaan air irigasi, distribusi pupuk bersubsidi, hingga kestabilan harga hasil panen.

“Setiap laporan dari petani kami teruskan langsung ke Presiden. Dan beliau selalu menekankan agar semua persoalan di lapangan diselesaikan dengan cepat,” kata Mas Dar.

Ia menyebutkan pemerintah telah menaikkan volume pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, menyederhanakan proses distribusi, serta menurunkan harga pupuk hingga 20 persen untuk membantu petani.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan menugaskan BUMN agar menyerap hasil panen petani guna menjaga kestabilan harga.

wamentan: pangan pilar pembangunan                             jakarta – wakil menteri pertanian (wamentan) sudaryono menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan teknis semata, tetapi merupakan fondasi utama pembangunan nasional yang menentukan kedaulatan dan martabat bangsa.
“presiden prabowo subianto selalu menekankan bahwa pangan adalah kekuatan nasional,” ujar wamentan sudaryono atau yang akrab disapa mas dar, dalam kegiatan hands-on audit training in cross-cutting issues of food security yang diselenggarakan oleh badan pemeriksa keuangan (bpk) ri di bali, senin (10/11).
menurutnya, membangun sistem ketahanan pangan yang kokoh membutuhkan sinergi lintas lembaga agar tercipta tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berpihak kepada kesejahteraan petani.
baca juga:gedung kementerian ham resmi bernama gus dur
baca juga:baleg dpr sepakati bpip bina naturalisasi calon wni
“bangsa yang mampu memberi makan rakyatnya adalah bangsa yang berdiri dengan kehormatan,” ujarnya.
wamentan mengungkapkan dirinya sering menerima pesan langsung dari para petani di berbagai daerah melalui media sosial.
keluhan mereka umumnya terkait kebutuhan benih unggul, ketersediaan air irigasi, distribusi pupuk bersubsidi, hingga kestabilan harga hasil panen.
baca juga:prabowo dorong hidupkan lagi karang taruna
baca juga:pan dukung gelar pahlawan tiga presiden
“setiap laporan dari petani kami teruskan langsung ke presiden. dan beliau selalu menekankan agar semua persoalan di lapangan diselesaikan dengan cepat,” kata mas dar.
ia menyebutkan pemerintah telah menaikkan volume pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, menyederhanakan proses distribusi, serta menurunkan harga pupuk hingga 20 persen untuk membantu petani.
selain itu, pemerintah juga menetapkan harga pembelian pemerintah (hpp) untuk gabah sebesar rp6.500 per kilogram dan menugaskan bumn agar menyerap hasil panen petani guna menjaga kestabilan harga.
baca juga:soeharto resmi pahlawan nasional, prabowo serahkan gelar ke tutut soeharto
baca juga:wakil ketua dpr ri raih santri inspiratif 2025
“tahun ini indonesia telah mencapai swasembada beras, jagung, dan gula untuk kebutuhan dalam negeri. tidak ada lagi impor untuk konsumsi,” tegasnya.
wamentan menjelaskan, peningkatan produksi pangan dilakukan melalui dua strategi besar, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi.
intensifikasi difokuskan pada peningkatan produktivitas lahan dengan penggunaan benih unggul, pupuk berkualitas, serta perbaikan irigasi.
baca juga:seskab teddy ajak masyarakat lanjutkan semangat pahlawan di hari pahlawan 2025
baca juga:pan tetapkan 17 ketua dpd terpilih se- sumsel
sedangkan ekstensifikasi dilakukan dengan pembukaan lahan baru di wilayah potensial seperti kalimantan dan papua.
“presiden berpikir jauh ke depan. untuk memberi makan generasi 100 tahun mendatang, kita harus menyiapkan 1,5 hingga 3 juta hektare lahan baru sejak sekarang,” jelasnya.
lebih lanjut, wamentan menegaskan sektor pertanian merupakan keunggulan alami indonesia.
baca juga:musda serentak, izudin efendi pimpin pan muara enim
baca juga:dunia bertarung di ekonomi
dengan kondisi iklim tropis dan tanah yang subur, indonesia berpotensi menjadi produsen utama komoditas unggulan dunia, terutama kelapa dan produk turunannya.
dalam kesempatan yang sama, ketua bpk ri isma yatun menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga audit untuk memperkuat akuntabilitas sektor publik, termasuk bidang pangan.
“auditor kini tidak hanya mengawasi keuangan negara, tetapi juga memberi nilai tambah melalui rekomendasi strategis bagi kebijakan pangan yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat,” ujarnya. (ant)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 12 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan