Hal tersebut berbanding terbalik dengan hasil survei terkait debat kedua cawapres Pemilu 2024 pada Jumat, 22 Desember 2023.
BACA JUGA:Bawaslu RI Ingatkan Ada Sanksi Pidana Kampanye di Rumah Ibadah
BACA JUGA:Debat Cawapres : Gibran Hujani Mahfud Soal Regulasi Penyimpanan Karbon
Dalam survei yang sama, dari sekitar 35,9 persen yang menyaksikan debat cawapres, 56,2 persen di antaranya menilai Gibran tampil paling baik selama debat cawapres berlangsung.
Sementara itu, sebanyak 42,9 persen juga mengakui Gibran sebagai cawapres yang paling bagus program kerjanya; sementara 45,8 persen menilai ia tampil paling bagus saat menyampaikan pendapat atau gagasannya.
"Mungkin karena ekspektasi pada Gibran sebelum debat itu terlalu rendah, ya. Jadi, ini kayak the beauty of being underdog. Kalau orang diposisikan sebagai underdog itu enak; karena kalau jelek, orang akan bilang wajar, jelek, anak ingusan; tetapi kalau bagus sedikit, langsung dianggap bagus," ujar Burhanuddin Muhtadi, yang juga direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia itu.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia tersebut melibatkan 1.217 responden melalui wawancara telepon, yang dipilih melalui metode random digit dialing kepada 265 responden dan double sampling kepada 952 responden dan tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)