Investor emas di Indonesia sering kali memanfaatkan momen penurunan harga seperti saat ini untuk menambah portofolio mereka.
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Dollar-Cost Averaging (DCA): Membeli emas secara berkala dalam jumlah tertentu, tanpa memedulikan harga saat itu. Strategi ini membantu mengurangi risiko akibat fluktuasi harga.
2. Pemantauan Harga: Mengikuti perkembangan harga emas secara berkala melalui platform seperti Logam Mulia agar dapat menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas.
3. Investasi Jangka Panjang: Menyimpan emas sebagai aset jangka panjang untuk melindungi nilai dari inflasi.
4. Memanfaatkan Buyback: Menjual emas kembali ke Antam ketika harga pasar lebih tinggi dari harga beli, dengan tetap memperhatikan potongan pajak.
Sebagai salah satu produsen emas terbesar di Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memiliki peran penting dalam memastikan pasokan emas batangan bagi masyarakat.
Laman resmi Logam Mulia menyediakan informasi terkini mengenai harga emas, baik untuk pembelian maupun penjualan kembali.
Antam juga memberikan layanan yang memudahkan masyarakat, termasuk fasilitas pembelian emas secara online dan penyimpanan emas dalam bentuk tabungan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap investasi emas.
Harga emas yang turun tipis ke Rp1.539.000 per gram pada Senin ini memberikan peluang bagi masyarakat dan investor untuk mempertimbangkan pembelian.
Meskipun demikian, ketentuan pajak dan fluktuasi harga emas perlu diperhatikan agar transaksi emas menjadi lebih menguntungkan.
Bagi banyak orang, emas tetap menjadi pilihan investasi yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan strategi yang tepat, emas dapat memberikan keuntungan jangka panjang sekaligus melindungi nilai kekayaan.