12 Desa Siaga Tsunami di Indonesia yang Diakui UNESCO : Cek Apakah Desamu Termasuk !

Senin 11 Nov 2024 - 08:51 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

4. Empat kelurahan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta – Tirtohargo, Parangtritis, Poncosari, dan Gadingsari, yang berada di garis pesisir selatan Yogyakarta.

BMKG menyebutkan bahwa sertifikasi ini diraih melalui proses yang ketat dan panjang, yang melibatkan penilaian, pembinaan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola risiko bencana.

Desa-desa ini diakui setelah memenuhi 12 indikator yang ditetapkan oleh UNESCO, yang dikelompokkan ke dalam tiga komponen utama: asesmen (penilaian risiko), preparedness (kesiapsiagaan), dan response (respon saat bencana).

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Danau Shuji : Kisah Panglima Jepang yang Menjadi Ikon Wisata di Sumatera Selatan !

Suci Dewi Anugrah menjelaskan bahwa untuk menjadi bagian dari Tsunami Ready Community UNESCO, desa-desa tersebut harus melalui berbagai tahapan yang ketat, yang melibatkan sejumlah indikator kesiapsiagaan.

Beberapa indikator yang harus dipenuhi antara lain:

1. Peta Zona Rawan Tsunami: Desa harus memiliki peta yang menunjukkan wilayah-wilayah yang paling berpotensi terdampak tsunami.

2. Inventarisasi Penduduk di Zona Bahaya: Data yang terperinci tentang jumlah dan sebaran penduduk di area risiko tinggi harus tersedia, sehingga dapat dilakukan evakuasi dengan cepat dan tepat.

3. Sarana Informasi dan Rambu Evakuasi: Desa harus dilengkapi dengan fasilitas untuk informasi evakuasi, termasuk papan informasi, rambu evakuasi, dan petunjuk yang jelas untuk menuju titik aman.

BMKG berperan penting sebagai fasilitator dan verifikator dalam pendampingan desa-desa ini.

Bersama dengan para kepala daerah dan lembaga swasta, BMKG mengadakan pelatihan dan simulasi secara berkala untuk memastikan masyarakat desa mampu merespons bencana dengan cepat dan efisien.

Pengakuan dari UNESCO ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi desa-desa yang berhasil mendapatkan sertifikasi, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir.

Sebagai negara kepulauan yang rawan bencana gempa dan tsunami, kesiapsiagaan bencana di Indonesia perlu ditingkatkan secara terus-menerus.

BMKG juga berharap bahwa keberhasilan 12 desa ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia, khususnya yang berada di kawasan rawan tsunami.

“Kami harap ini menjadi contoh yang kompeten dan memberikan inspirasi bagi desa-desa lain untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka,” ungkap Suci Dewi.

Kategori :