BPBD OKU Selatan Intensifkan Sosialisasi Pencegahan Karhutla

Minggu 03 Nov 2024 - 19:46 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi serta tempat penyimpanan peralatan pemadam kebakaran yang memadai. BPBD telah menyiapkan berbagai peralatan, seperti mesin pompa air, selang pemadam, dan baju anti-api guna memastikan keselamatan petugas di lapangan.

BACA JUGA:Rutan Baturaja Lakukan Razia : Antisipasi Narkoba dan Barang Terlarang !

BACA JUGA:DPRD Prabumulih Fokus Bahas APBD 2025 : Target Rampung 30 November 2024

Keberadaan posko dan kesiapan personel dianggap penting dalam menekan dampak karhutla di wilayah tersebut. 

"Kami selalu siap siaga dengan peralatan lengkap untuk merespons kebakaran hutan dan lahan yang mungkin terjadi," ujar Uliyati. 

Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan aparat desa dan masyarakat setempat dalam memberikan pelatihan tanggap darurat sederhana agar masyarakat bisa turut serta dalam mencegah dan menangani karhutla.

Berdasarkan data BPBD OKU Selatan, dari periode Juni hingga September 2024, tercatat sebanyak 47 kasus karhutla yang berhasil ditangani. 

BACA JUGA:Infinix Luncurkan Seri Hot 50 dengan Inovasi Terbaru : Cek Spesifikasi Lengkap dan Harga !

BACA JUGA:Massa Desak Sekwan DPRD OKU Segera Dicopot : Ini Alasannya !

Kejadian-kejadian ini tersebar di 10 kecamatan yang selama ini dikenal rawan kebakaran, terutama di saat musim kemarau. Kecamatan yang mencatat kasus terbanyak meliputi Buay Runjung, Tiga Dihaji, Mekakau Ilir, Buay Pemaca, Simpang, Muaradua, Runjung Agung, Buay Sandang Aji, BPRRT, dan Banding Agung.

Meskipun intensitas kebakaran tergolong tinggi, BPBD berhasil mengatasi semua kejadian karhutla tersebut tanpa adanya korban jiwa atau bencana kabut asap yang parah. 

Hal ini tidak lepas dari kesiapsiagaan tim satuan tugas (satgas) di lapangan yang langsung merespons setiap laporan kebakaran dengan cepat dan efektif. 

"Kami bersyukur dengan kesigapan tim di lapangan, api dapat dipadamkan sebelum meluas dan menimbulkan bencana yang lebih besar," ujar Uliyati.

BPBD OKU Selatan juga aktif menggandeng masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla. 

Dalam upaya ini, tokoh masyarakat dan pemuda desa diajak menjadi agen sosialisasi dan pengawas di lingkungannya masing-masing. Para petani didorong untuk mencari alternatif dalam membuka lahan, seperti metode tanpa bakar, agar bisa tetap mengolah lahan secara aman tanpa harus menyebabkan kebakaran.

Masyarakat diberikan pemahaman bahwa kebakaran lahan tidak hanya berdampak pada lahan pertanian, tetapi juga pada kualitas udara, kesehatan, serta ekosistem yang ada di sekitarnya. 

Kategori :