“Akibat tindak kekerasan tersebut, klien kami mengalami luka memar di pipi kanan. Selain itu, terdapat ancaman menggunakan senjata tajam oleh salah satu pelaku, yang turut kami laporkan. Bukti berupa video wajah terduga pelaku juga telah beredar di media sosial,” jelasnya.
Albukhori mengharapkan pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan ini.
Egis Aryanto, Sekretaris Tim Pemenangan Firsa-Efri, juga menambahkan bahwa pihaknya berharap Kapolda Sumsel akan menginstruksikan jajarannya untuk menangani kasus ini secara serius agar Pilkada di Kabupaten Muratara dapat berlangsung aman dan damai.
BACA JUGA:Terus Digempur Kampanye Hitam Jelang Hari H Pilkada Sumsel : Herman Deru Ajak Berpolitik Santun !
BACA JUGA:PDI Perjuangan Hormati Putusan PTUN Soal Gugatan ke KPU
“Kami ingin agar proses hukum ditegakkan sesuai aturan, sehingga dapat tercipta suasana kondusif selama tahapan Pilkada ini,” ujar Egis.
Egis juga mengimbau kepada seluruh pendukung, relawan, dan simpatisan pasangan Firsa-Efri untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh berita-berita yang beredar.
“Mari kita percayakan penanganan hukum ini kepada pihak berwenang, dan kita bersama menjaga situasi Muratara agar tetap kondusif demi kemajuan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, pihak kuasa hukum paslon nomor urut 2, Devi Suhartoni dan Junius Wahyudi, yaitu Elvis Presley SH MH, menyatakan akan mempelajari laporan yang diajukan oleh simpatisan paslon nomor urut 3 tersebut.
“Namun, kami lebih dahulu melaporkan kejadian tindak penganiayaan dan pengeroyokan yang dialami oleh simpatisan dan relawan paslon nomor urut 2 ke Polda Sumsel,” ujar Elvis.
Elvis juga menyayangkan insiden yang terjadi dan berharap agar seluruh pendukung paslon nomor urut 2, Devi-Junius, dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas.
“Prinsip kami adalah menghindari insiden-insiden yang berpotensi memecah belah masyarakat Muratara. Kami menghimbau agar semua pihak tetap berfokus pada jalannya Pilkada yang aman dan tertib,” ungkapnya.
Kericuhan di luar arena debat pertama Pilkada Muratara kini menjadi perhatian serius bagi KPU Kabupaten Muratara.
Ketua KPU Muratara, Heriyanto, mengumumkan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat evaluasi yang melibatkan Polri, TNI, BIN, Bawaslu, perwakilan pasangan calon.
Serta unsur Forkopimda untuk membahas langkah-langkah ke depan demi memastikan keamanan pada debat kedua.
“Kericuhan terjadi di luar arena debat, sementara di dalam ruang debat acara berlangsung lancar dan kondusif,” kata Heriyanto, menegaskan bahwa insiden ini tidak terjadi di dalam tempat debat.