KORANPALPOS.COM – Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang digelar di Hotel Novotel Palembang, Selasa (29/10) malam, diwarnai kericuhan di luar arena.
Kejadian tersebut memicu reaksi dari kedua kubu pendukung calon, yang masing-masing melaporkan insiden itu ke Mapolda Sumsel dengan mengklaim menjadi korban.
Dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.co, salah satu pelapor adalah Hajar Aswan (35), simpatisan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muratara nomor urut 3, Firsa Lakoni dan Efri.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilkada Muratara Diwarnai Kericuhan Antarpendukung Paslon : Polisi Lepaskan Tembakan !
BACA JUGA:Jelang Kampanye Akbar : Belum Ada Anggota DPRD Prabumulih Ajukan Cuti !
Kamis (31/10) siang, Aswan resmi melaporkan insiden pengeroyokan yang dialaminya ke SPKT Polda Sumsel.
Laporan ini diterima oleh penyidik Unit 3 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel dan akan segera diproses lebih lanjut.
Kuasa hukum Aswan, Dr. Albukhori SH MH, menyatakan bahwa kejadian kekerasan seperti ini bukanlah yang pertama dalam rangkaian kampanye Pilkada Muratara.
BACA JUGA:Komwil Forsesdasi Sumsel Tegaskan Netralitas ASN dalam Pilkada
Sebelumnya, insiden penganiayaan dan ancaman kekerasan juga terjadi saat deklarasi pasangan calon Firsa Lakoni dan Efri di KPU Kabupaten Muratara pada September 2024 lalu.
“Kami sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Muratara dan saat ini sedang dalam proses hukum,” kata Albukhori.
Pada insiden terbaru di area parkir debat pertama, Albukhori menjelaskan bahwa kliennya melaporkan dua terduga pelaku dengan inisial A dan I, yang diduga merupakan pendukung paslon lain.
BACA JUGA:Debat Pertama Pilgub Sumsel 2024 : Herman Deru Kuasai Materi dan Lanjutkan Sumsel Maju untuk Semua !