Manfaatkan Lahan Terbatas, Warga Ini Sukses Tanam Padi dan Dukung Program Ketahanan Pangan

Warga panen padi di lahan terbatas di samping rumah untuk mendukung program ketahanan pangan. -Foto : Maryati-
KORANPALPOS.COM - Di tengah keterbatasan lahan dan tantangan iklim, seorang warga di Jalan Sanudin, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Sahlin Palas membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari lingkungan terkecil.
Dengan memanfaatkan lahan sempit seluas hampir setengah hektare, ia berhasil mengelola pertanian padi varietas Ciherang yakni padi unggul yang dapat dipanen 110-125 hari setelah semai, sebagai upaya mandiri dalam memperkuat ekonomi keluarga sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.
Sahlin mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan hasil secara ekonomi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan sosial.
Ia melibatkan para tetangga untuk turut serta dalam pengelolaan lahan, sehingga pertanian ini menjadi aktivitas kolektif yang memberi dampak positif bagi warga sekitar.
BACA JUGA:Edward Candra Buka SEF 2025: Saatnya Sumsel Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Kolaborasi
BACA JUGA:Harganas ke-32, Pemprov Sumsel Gaungkan QUICK WIN BKKBN untuk Bangun Keluarga Tangguh
“Dengan modal sekitar Rp3,5 juta hingga Rp 4 juta untuk bibit dan biaya produksi, kami bisa menghasilkan lebih dari 6 kwintal gabah kering," ujar Sahlin.
Setelah Gabah Kering diproduksi menjadi beras, hasilnya sebagian dititipkan ke warung-warung sekitar untuk dijual.
Meski hasil kali ini menurun dari produksi biasanya, Sahlin tetap optimis.
Ia menyebut biasanya produksi bisa mencapai 7-8 kwintal.
BACA JUGA:Bulog OKU Cegah Peredaran Beras Oplosan
BACA JUGA:Polsek Tanjung Batu Lakukan Patroli Karhutla: Ini Yang Ditemukan
Namun, pada musim panen kali ini, faktor cuaca menjadi tantangan besar.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak batang padi keropos dan roboh sebelum panen.