Seiring dengan semakin banyaknya pendatang, pemukiman di Muara Enim pun semakin berkembang.
Penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang ini bersepakat untuk membentuk sebuah komunitas yang rukun dan saling membantu.
Salah satu bentuk pemukiman pertama yang terbentuk adalah Tambelang Patang Puluh Bubung (TPPB), atau rumah dengan empat puluh bubungan.
TPPB merupakan pemukiman yang terdiri dari empat puluh rumah yang dibangun berdekatan, mencerminkan ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga.
Nama Tambelang Patang Puluh Bubung berasal dari bahasa Jawa, sementara bahasa Melayu digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Muara Enim.
Komunitas yang awalnya terdiri dari empat puluh rumah ini terus tumbuh dan berkembang, dan semangat gotong royong serta kebersamaan menjadi ciri khas masyarakat Muara Enim yang diwariskan hingga kini.
Sebagai kabupaten dengan PDRB terbesar di Sumatera Selatan, Muara Enim memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
Sektor pertambangan menjadi salah satu sumber utama pendapatan daerah ini, dengan berbagai perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut.
Selain itu, perkebunan kelapa sawit dan karet juga menjadi sektor yang penting bagi perekonomian Muara Enim, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sektor pariwisata juga semakin dikembangkan oleh pemerintah setempat untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Muara Enim memiliki berbagai destinasi wisata alam yang menarik, seperti air terjun, pegunungan, dan sungai yang indah.
Potensi alam ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Sumatera Selatan dan merasakan kearifan lokal masyarakat Muara Enim.
Di tengah perkembangan modernisasi, masyarakat Muara Enim tetap mempertahankan warisan budaya yang kaya.
Banyak tradisi yang terus dipelihara, termasuk upacara adat, tarian, dan musik tradisional.
Budaya gotong royong dan semangat kekeluargaan menjadi fondasi utama dalam kehidupan sosial masyarakat.
Hal ini tampak dalam berbagai acara adat dan perayaan yang diselenggarakan secara bersama-sama, di mana seluruh masyarakat turut berpartisipasi.