Selain itu, pasangan E-RA menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi masyarakat lewat gerakan ekonomi lokal, mendukung UMKM, serta peningkatan lapangan kerja.
Pasangan selanjutnya adalah petahana mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati).
Keduanya didukung oleh parpol mayoritas pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dimotori Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKN, PKB, Hanura, Gelora, Garuda, dan Prima.
Pasangan Mawardi-Anita mengusung visi Sumsel Bangkit Bersama Menuju Masyarakat Sejahtera.
Keduanya menitikberatkan pada program pemberdayaan masyarakat dengan mengaktifkan kembali program Berobat Gratis.
Mereka juga menawarkan program Pendidikan Gratis yang berkualitas, serta membangun ekosistem industri berbasis agro dan tambang yang ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, mereka ingin menjadikan Sumsel sebagai lumbung pangan dan energi nasional melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak.
Di bidang olahraga dan budaya, mereka berharap Sumsel kembali menjadi tuan rumah kegiatan nasional dan internasional, sembari melestarikan peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Debat ini bukan hanya sekadar ajang adu gagasan, tetapi juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang calon-calon yang akan memimpin mereka.
Dengan keberanian Herman Deru untuk membagikan visinya, diharapkan masyarakat Sumsel dapat membuat pilihan yang cerdas dan tepat.
Masyarakat berharap agar siapa pun yang terpilih nantinya dapat membawa Sumatera Selatan menuju kemajuan yang lebih baik, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan.
Keberhasilan pemimpin tidak hanya diukur dari program yang dicanangkan tetapi juga dari implementasinya di lapangan, yang tentunya harus terus dipantau dan dievaluasi oleh masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya terlibat dalam pemungutan suara, tetapi juga untuk mengikuti perkembangan dan kinerja pemimpin terpilih.
Dengan demikian, debat pertama Pilgub Sumsel 2024 ini diharapkan menjadi titik awal yang baik untuk pemilihan yang lebih berintegritas dan partisipatif, serta meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Edukasi politik menjadi penting untuk membantu masyarakat memahami bagaimana kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari.
Herman Deru, sebagai petahana, memiliki tanggung jawab yang besar untuk membuktikan bahwa ia layak untuk dipilih kembali.