Banyak yang berharap agar debat ini bisa menjadi momen penting untuk menentukan arah Sumsel ke depan.
Masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan tidak sekadar janji-janji belaka.
Setelah mengikuti debat, banyak pengamat politik yang menilai bahwa Herman Deru tampil lebih unggul dibandingkan dengan calon lainnya.
Kepercayaan diri dan penguasaan materi yang ditampilkan oleh Herman Deru memberikan kesan positif kepada publik.
Ia berhasil menjawab pertanyaan dengan baik dan menunjukkan bahwa ia memahami isu-isu yang ada di Sumsel.
Ada beberapa faktor yang membuat Herman Deru terlihat lebih dominan dalam debat ini:
1. Pengalaman sebagai Petahana: Sebagai Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Herman Deru sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan pemerintahan dan menghadapi berbagai tantangan.
Pengalamannya ini memberi dia keunggulan dalam menjawab pertanyaan dan menjelaskan programnya.
2. Persiapan yang Matang: Tim sukses Herman Deru telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Ini terlihat dari penyampaian visi dan misi yang jelas dan terukur.
3. Sikap Terbuka dan Dialogis: Keinginannya untuk mendiskusikan program dengan calon lain menunjukkan bahwa ia menghargai proses demokrasi dan terbuka terhadap kritik serta masukan.
Sementara, pasangan urut 2, Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (E-RA), memiliki tagline Sumsel Cerdas, Maju dan Terdepan atau Cerah.
Pasangan ini didukung hanya satu partai politik, yakni PDI Perjuangan.
Pada sektor pendidikan, pasangan E-RA akan memfokuskan peningkatan kualitas pendidikan dengan wajib belajar 12 tahun.
Selanjutnya, mereka juga akan menghadirkan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu di 17 kabupaten dan kota.
Sementara itu, program Sejahtera berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dengan memastikan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk sandang dan pangan, terpenuhi.