Asal Usul dan Sejarah Nenek Moyang Orang Sumatera Selatan : Potret NKRI Kecil dengan Keanekaragaman Budaya !

Senin 28 Oct 2024 - 07:26 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Van Royen, seorang peneliti dan ahli etnografi, masyarakat Uluan berasal dari tiga gunung besar di Sumatera Selatan, yaitu Gunung Seminung, Gunung Dempo, dan Bukit Kaba. 

Ketiga gunung ini dianggap sebagai sumber utama mata air untuk sungai-sungai besar di Sumatera Selatan, dan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai-sungai ini memiliki identitas budaya dan suku yang berbeda satu sama lain.

Van Royen mengembangkan teori yang menyatakan bahwa masyarakat Uluan lebih tua dibandingkan masyarakat Palembang, karena mereka diyakini berasal dari tiga gunung yang menjadi asal muasal peradaban di Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Puyang Tegeri : Cikal Bakal Kota Prabumulih !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Empat Lawang : Legenda 4 Lawangan dan Kopi Robusta Terbaik di Sumatera Selatan !

Menurut teori ini, Gunung Dempo merupakan asal dari masyarakat Pasemah yang mendiami daerah sepanjang Sungai Lematang, termasuk wilayah kota Pagar Alam. 

Komunitas Pasemah ini kemudian menyebar ke daerah Lematang Ulu, Lematang Ilir, Muara Enim, hingga Pali, membentuk kelompok masyarakat dan marga yang berbeda di masing-masing daerah.

Sementara itu, Gunung Seminung dianggap sebagai tempat asal bagi masyarakat yang disebut Jelma Daya. 

Mereka adalah kelompok masyarakat awal yang mendiami daerah aliran sungai Komering dan Ogan, yang kemudian dikenal sebagai etnis Komering dan Ogan. 

Dalam perkembangan selanjutnya, masyarakat ini membentuk struktur sosial yang disebut Buay atau Kebuayan, yaitu kelompok-kelompok keluarga yang memiliki ikatan adat dan budaya.

Struktur ini kemudian melahirkan marga-marga di sepanjang sungai Komering dan Ogan, yang tetap lestari hingga saat ini.

Keberagaman suku di Sumatera Selatan tidak hanya terbatas pada etnis Uluan atau masyarakat di sekitar sungai-sungai besar. 

Sumatera Selatan juga menjadi rumah bagi suku-suku lain seperti suku Palembang, suku Melayu, suku Rejang, suku Lahat, dan banyak lagi. 

Masing-masing suku memiliki adat istiadat, bahasa, dan budaya yang berbeda. 

Palembang sendiri, sebagai ibu kota provinsi, menjadi pusat pertemuan berbagai budaya, terutama karena kota ini pernah menjadi pusat Kesultanan Palembang dan jalur perdagangan penting di masa lalu.

Sejarah Kesultanan Palembang menambah keragaman budaya di Sumatera Selatan, mengingat kesultanan ini memiliki pengaruh yang besar dalam menyebarkan kebudayaan Islam di wilayah tersebut.

Kategori :