Pagi itu Selasa, 25 September 2024 Palembang Pos bersama sejumlah awak media mendatangi sumur pengeboran minyak LBK-INF9 di Desa Lembak, Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Jelang Puncak Musim Hujan : Sumsel Siap-siap Banjir !
BACA JUGA:Siap Siaga Banjir : Pj Gubernur Sumsel Pimpin Simulasi Memukau di Sumsel !
Dengan mengendarai mobil Hi-Ace, kami bertolak menuju sumur minyak tersebut yang berjarak sekitar 19 KM dari kantor PHR Zona 4.
Dalam waktu sekitar 15 menit, kamipun tiba di Lokasi tersebut. Setibanya di Lokasi, kami langsung disambut oleh 2 orang petugas keamanan (sekuriti) yang bertugas menjaga keamanan dikawasan pengeboran minyak itu. Dengan ramah, ke 2 petugas keamanan tersebut menanyakan keperluan kami datang ke Lokasi.
Selanjutnya setelah dijelaskan bahwa kami adalah rombongan wartawan yang sudah membuat janji hendak meliput suasana kerja dan kehidupan di sumur pengeboran itu, petugas keamanan itu langsung memberitahukan kepada pimpinan di dalam.
Sebelum diperbolehkan masuk, ke-dua orang sekuriti itu memberitahukan SOP (standar operasional prosedur) di dalam kawasan pengeboran.
Setelah menjalani pemeriksaan keamanan yang meliputi peralatan pelindung seperti helm, sepatu khusus, dan pakaian pelindung, kami diperbolehkan masuk ke dalam kawasan RIG.
“Nanti kalau sudah masuk area pengeboran helm tidak boleh dilepas, dan tidak boleh mengambil foto tanpa izin dari petugas yang ada di dalam,” ungkap salah satu sekuriti sembari memeriksa kelengkapan kami mulai dari helm, sepatu khusus daerah pengeboran serta pakaian kami.
Dari dalam mobil pemandangan pertama yang kami saksikan adalah lingkungan yang penuh dengan mesin, kontainer yang difungsikan sebagai kantor sementara dan tempat tinggal para pekerja, serta kerangka menara yang menjulang tinggi.
Saat kami bergerak lebih dalam, kami melihat para pekerja sibuk menjalankan tugas mereka dengan konsentrasi tinggi, seolah-olah tidak terganggu oleh kehadiran kami.
Namun ada satu hal yang menarik perhatian saya, penampilan para pekerja tersebut tak seperti yang saya bayangkan.
Dimana ketika pertama kali saya mendengar tentang industri pengeboran minyak, imajinasi saya dipenuhi dengan gambaran-gambaran yang kental akan suasana keras dan berat.
Saya membayangkan para pekerja, atau yang lebih dikenal dengan sebutan crew RIG, tampil dengan pakaian yang penuh tumpahan minyak dan oli, lusuh, serta mungkin terlihat lelah akibat bekerja di lingkungan yang ekstrem. Namun, saat saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu lokasi pengeboran, saya menyaksikan sesuatu yang jauh berbeda dari yang saya bayangkan.
Kehadiran saya di lokasi RIG disambut oleh pemandangan yang cukup mengejutkan. Saya melihat para pekerja yang mengenakan seragam bersih dan rapi, mereka tidak hanya terlihat profesional, tetapi juga penuh semangat.
Seragam yang mereka kenakan terlihat terawat, dengan warna-warna cerah yang mencerminkan identitas perusahaan.