Kisah Kehidupan Para Pekerja Pengeboran Sumur Minyak dan Gas Pejuang 1 Juta Barel

Minggu 27 Oct 2024 - 21:41 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Maryati

Stanley menuturkan hanya hal-hal yang menyenangkan saja yang diceritakannya. 

“Kalau mengenai persoalan selama kita bekerja saya tidak pernah cerita sama keluarga, karena kami punya prinsip persoalan di laut (tempat bekerja) tidak boleh di bawa ke daratan (rumah/keluarga) begitu juga sebaliknya. Ini semua agar keluarga tidak mengkhawatirkan kita,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Adi Rachman yang juga bertugas dibagian HSSE. Adi mengaku senang bekerja di sumur pengeboran migas, karena selama bekerja sebagai crew RIG dirinya mendapatkan keluarga baru.

“Di RIG ini semuanya sudah seperti keluarga, dan selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda,” ujarnya.

Dijelaskan Adi Rachman, selama berada dilokasi pengeboran seluruh pekerja harus dapat mengatur antara waktu kerja dengan waktu istirahat dengan baik agar tubuh selalu bugar dan sehat.

Sebab menurut ia, bekerja dipengeboran membutuhkan stamina tubuh yang baik. 

“Kalau kita lagi tidak bekerja, harus kita manfaatkan dengan baik mulai dari nonton tv, komunikasi dengan keluarga, olahraga kecil sampai dengan waktu istirahat (tidur). Kalau kurang tidur khawatirnya pada saat bekerja menjadi tidak konsentrasi ini bisa berisiko,” tuturnya.

Karena itu pula kata Adi Rachman, seluruh pekerja tidak perlu mencuci pakaian sendiri karena sudah ada petugas yang mencuci pakaian.

“Kita disini khusus fokus bekerja, urusan nyuci, masak dan lainnya itu ada bagian tersendiri,” tuturnya.

Sementara, Company Man LBK-INF9, Tutut Bayu Februanda menuturkan industri pengeboran minyak dan gas dikenal dengan risiko tinggi.

Proses pengeboran melibatkan berbagai mesin berat, bahan kimia, dan situasi yang dapat berubah dengan cepat.

Oleh karena itu, setiap pekerja di RIG diharuskan untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap potensi bahaya di sekitar mereka.

Selain itu sambung Tutut Bayu Februanda, seluruh pekerja wajib berpedoman pada SOP yang ada. Pedoman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur evakuasi, hingga cara menangani bahan berbahaya.

“Setiap pekerja harus menjalani pelatihan mengenai SOP sebelum mereka diizinkan untuk bekerja di lokasi pengeboran,” jelasnya.

Pelatihan ini mencakup simulasi situasi darurat serta instruksi mengenai penggunaan alat dan mesin yang aman.

Dalam praktiknya kata Tutut, setiap hari sebelum memulai pekerjaan, diadakan briefing keselamatan.

Kategori :