PALEMBANG - Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kembali meningkat akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setelah beberapa hari sebelumnya mulai membaik.
"Ya setelah kemarin sempat membaik angka ISPU di bawah 200, pagi ini ISPU di Kota Palembang kembali di atas 300," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Rezawahya dikonfirmasi, di Palembang, Selasa (17/10).
Ia menambahkan ISPU berada di angka 300 mikro gram itu menyebabkan kualitas udara di kota ini kembali masuk dalam kategori bahaya.
BACA JUGA:Siswa di Palembang Kembali Masuk Sekolah
Penyebabnya dikarenakan jumlah titik api karhutla Sumsel naik hampir delapan kali lipat hingga 1.100 titik dibandingkan sebelumnya hanya sekitar 150 titik.
Ia menambahkan karhutla wilayah paling dekat dengan Kota Palembang yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin serta di Kota Palembang terdapat kebakaran lahan, sehingga dampak kabut asap sangat dirasakan warga.
Selain itu potensi hujan masih belum terjadi sehingga kondisi asap tebal masih mengepung kota.
BACA JUGA:Distribusi Air Stop 12 Jam
"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan terlalu banyak aktivitas di luar rumah dan gunakan masker apabila harus beraktivitas di luar dan tetap jaga kesehatan kemudian perbanyak minum air putih," ujarnya.
Sebelumnya Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Sinta Andayani mengatakan hujan merupakan hal yang paling efektif untuk memadamkan karhutla yang terjadi saat ini.
Ia menerangkan berdasarkan prakiraan iklim jangka panjang, hujan, dengan intensitas deras dan durasi yang lama di Sumsel baru akan terjadi di tanggal 20 Oktober ke atas.
"Dengan turunnya hujan diharapkan ISPU bisa diatasi," katanya. (ant)