Kabut Asap Makin Pekat, Jarak Pandang Mulai Terdampak

--

PALEMBANG - Walaupun hujan mulai intensif turun sejak seminggu terakhir namun suasana kabut asap di sejumlah daerah di Provinsi Sumsel yang salah satu di Kota Palembang masih terlihat. Bahkan kondisinya makin tebal.

Kondisi ini, tidak hanya mengancam kesehatan warga masyarakat terutama serangan ISPA dan iritasi mata namun mulai menganggu jarak pandang. Ganggaun jarak pandang tersebut berdampak pada penerbangan dan transportasi air akibat kabut asap dari Karhutla.

Seperti penerbangan dari atau menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sempat terganggu.

BACA JUGA:Pikirkan Nasib 150 Honorer RS dr. Sobirin !

BACA JUGA:Beli Rumah Bebas PPN : Berharap Bukan Janji Manis !

Executive General Manager PT Angkasa Pura II KC Bandara Internasional SMB II Palembang Iwan Winaya Mahdar menjelaskan, dari awal operasional pada pukul 06.00 WIB, jarak pandang kabut masih 4 kilometer, maka penerbangan masih dalam kondisi normal. 

Namun kabut asap yang kian pekat,  membuat salah satu rute yakni penerbangan Maskapai JT 143 Lion Air dari Pangkalpinang menuju Palembang dialihkan. "Sebelum pesawat JT 143 Lion Air akan mendarat, kondisi jarak pandang masih 1000 meter. Artinya masih normal namun ketika akan mendarat jarak pandang menjadi dibawah 800 meter," kata Iwan, 

Dengan kondisi tersebut lanjut Iwan, demi keselamatan penumpang, Pilot memutuskan untuk divert (mengalihkan) rute Batam.  “Saat ini (kemarin,red), pesawat JT 143 Lion Air telah persiapan kembali untuk take off dari Batam menuju Palembang.

BACA JUGA:LAPSUS : Gibran Mengubah Peta Politik Nasional !

BACA JUGA:LAPSUS : Berharap Harga Sembako Turun

"Mudah-mudahan sampai bisa sesuai dengan jadwal dan kini  jarak pandang sudah  diatas 800 meter," tukasnya. Terpisah, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, juga telah melakukan antisipasi resiko kecelakaan lalulintas kapal di alur perairan Sungai Musi akibat kabut asap.

Kepala Pelabuhan Sungai Musi 16 Ilir Dishub Kota Palembang Nasrullah, di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa antisipasi kecelakaan lintas kapal di Sungai Musi telah dilakukan sejak beberapa pekan lalu semenjak kabut asap menyelimuti udara Kota Palembang.

"Kami instruksikan dan sosialisasikan kepada semua pengemudi kapal jukung, kapal angkutan barang, speetboat penumpang, perahu ketek untuk mengurangi kecepatan dan memasang lampu tembak agar mudah dilihat pengemudi kapal lainnya bahwa ada kapal yang melintas," katanya.

BACA JUGA:LAPSUS : Harus Jamin Tepat Sasaran

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan