Tanggung jawab ini sangat penting, mengingat peran imigrasi sebagai "penjaga gerbang" negara dan pemasyarakatan sebagai institusi yang membina warga binaan agar dapat kembali diterima di masyarakat.
Agus Andrianto tidak sendiri dalam menjalankan tugas ini.
Ia akan dibantu oleh Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, yang juga dilantik pada hari yang sama.
Silmy sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam sambutannya di acara penyambutan yang berlangsung di Gerha Pengayoman, Jakarta, Agus Andrianto merasa terhormat dengan kepercayaan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin kementerian yang baru terbentuk ini.
"Suatu kehormatan bagi kami bisa bergabung bersama keluarga besar Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Tugas yang kami emban sangat strategis, yaitu memastikan keamanan negara melalui kontrol imigrasi serta membina warga binaan agar dapat kembali diterima dalam kehidupan sosial masyarakat," ujar Agus dalam pidatonya.
Sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus memiliki peran penting dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada penegakan aturan imigrasi.
Serta pembinaan narapidana agar mereka dapat kembali berkontribusi positif di masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman.
Ke depan, Agus Andrianto dan timnya di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dihadapkan pada berbagai tantangan.
Salah satunya adalah mengatasi permasalahan penyalahgunaan imigrasi, seperti imigran gelap dan penyelundupan manusia, yang terus menjadi perhatian pemerintah.
Selain itu, Agus juga diharapkan mampu memperbaiki sistem pemasyarakatan di Indonesia, terutama dalam hal overkapasitas di lembaga pemasyarakatan serta peningkatan program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.
Dalam menjalankan tugas ini, Agus Andrianto tidak hanya mengandalkan pengalaman dan kemampuannya, tetapi juga kerja sama dari berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum dan lembaga terkait lainnya.
Dengan latar belakang yang kuat sebagai mantan Wakapolri, Agus diharapkan dapat membawa perubahan positif di kementerian yang ia pimpin.
Serta memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, efektif, dan berkeadilan.
Harta kekayaan Agus Andrianto yang mencapai Rp19,8 miliar bukan hanya menjadi cerminan kesuksesannya sebagai pejabat publik, tetapi juga bukti pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya yang dimilikinya.
Dengan tugas baru sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam mengelola bidang imigrasi dan pemasyarakatan di Indonesia.