Sebagai langkah antisipatif, BFA mengajukan permohonan kepada AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dan FIFA agar pertandingan leg kedua digelar di tempat netral, bukan di Jakarta.
Bahrain beralasan bahwa situasi keamanan yang tak terduga dapat membahayakan keselamatan pemain dan ofisial tim mereka jika laga digelar di Indonesia.
Dalam sepak bola internasional, masalah keamanan menjadi salah satu prioritas utama bagi penyelenggara pertandingan.
BACA JUGA:PSSI Bantah Belum Layangkan Protes Resmi ke AFC : Begini Penjelasan Arya Sinulingga !
Pemindahan lokasi pertandingan ke tempat netral, terutama jika ada ancaman keamanan yang jelas, bukanlah hal yang baru.
Sejarah mencatat beberapa kasus di mana pertandingan internasional harus dipindahkan demi menjaga keselamatan para pemain dan ofisial tim.
Namun demikian, permintaan Bahrain ini memunculkan berbagai reaksi, baik dari kalangan sepak bola nasional Indonesia maupun dari komunitas warganet.
Banyak yang merasa bahwa alasan keamanan yang dikemukakan oleh Bahrain terlalu berlebihan dan tidak sepenuhnya mendasar.
Menanggapi permintaan ini, PSSI melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga menyatakan bahwa PSSI siap menjamin keamanan penuh bagi timnas Bahrain saat bertandang ke Indonesia.
Arya menegaskan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah akan memberikan kenyamanan yang sama seperti yang diterima oleh timnas Indonesia ketika bermain di Bahrain pada leg pertama.
"Kami akan membuat surat resmi ke AFC yang menyatakan bahwa untuk menjaga fairness pertandingan, leg kedua tetap harus digelar di Jakarta. Karena di leg pertama, Indonesia juga bermain di Bahrain. Selain itu, kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan tim Bahrain seperti halnya di Bahrain kemarin," ujar Arya dalam keterangan resminya, Rabu 16 Oktober 2024
Pernyataan Arya ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa PSSI tidak akan mengabulkan permintaan Bahrain untuk memindahkan lokasi pertandingan.
PSSI yakin bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan laga tersebut dengan aman, sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Arya juga menekankan bahwa masyarakat Indonesia pada dasarnya dikenal ramah, meskipun terkadang terlihat vokal di media sosial.
"Netizen-netizen Indonesia itu ramai, tapi sejatinya mereka orang-orang yang ramah dan baik," ujar Arya sambil mengimbau agar kekhawatiran pihak Bahrain terkait serangan di media sosial tidak dibesar-besarkan.