BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, mengambil langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mempercepat pembentukan desa yang menerapkan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Target ini diharapkan tercapai pada akhir tahun 2024. Langkah ini menjadi penting mengingat kesehatan dan sanitasi merupakan faktor krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan OKU, Dedi Wijaya, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas), Afua Amuri, mengungkapkan bahwa dari total 157 desa dan kelurahan di Kabupaten OKU, sebanyak 141 desa, atau sekitar 89,80 persen, telah menerapkan gerakan SBS.
"Kami optimistis sisa 16 desa yang belum menerapkan SBS dapat segera mendeklarasikan program ini sebelum akhir tahun," ujarnya di Baturaja, Sabtu.
Afua menjelaskan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi dalam mencapai 100 persen desa SBS adalah kondisi geografis Kabupaten OKU yang dilintasi oleh sungai.
BACA JUGA:Lestarikan Bahasa Komering Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
BACA JUGA:Pemkab OKI Luncurkan Layanan Laporan Darurat Melalui Nomor 112
Budaya masyarakat yang terbiasa membuang air besar (BAB) ke sungai menjadi kendala utama dalam mengubah perilaku mereka.
"Kita perlu melibatkan masyarakat dalam edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya sanitasi yang baik dan sehat," katanya.
Selain itu, banyak rumah tangga di wilayah tersebut yang belum memiliki jamban keluarga. Hal ini menambah kesulitan dalam upaya menerapkan SBS secara menyeluruh. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya merencanakan langkah-langkah strategis yang akan melibatkan berbagai instansi terkait serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten OKU.
Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah GERTAK SEBASE (Gerakan Serentak Stop Buang Air Besar Sembarangan).
BACA JUGA:Pompa Intake Terbakar : Distribusi Air Bersih ke Pelanggan Terganggu !
BACA JUGA:Petani Jeruk Nipis di OKU Full Senyum, Harga Melonjak
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi yang baik serta memberikan solusi bagi mereka yang belum memiliki akses jamban. Melalui program ini, Dinas Kesehatan OKU berkolaborasi dengan berbagai instansi dan organisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Kegiatan ini melibatkan edukasi langsung ke masyarakat tentang bahaya buang air besar sembarangan dan pentingnya memiliki jamban keluarga," tambah Afua. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan mereka dapat memahami pentingnya sanitasi yang baik bagi kesehatan keluarga dan lingkungan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OKU juga berperan penting dalam mencapai target ini dengan mengoptimalkan kegiatan Hibah Air Limbah Setempat (HALS). Program ini mencakup pembuatan septic tank individual sebanyak 78 unit.