Dengan mengurangi praktik buang air besar sembarangan, diharapkan angka penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk dapat menurun.
"Program SBS ini merupakan langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang sehat. Dengan sanitasi yang baik, kualitas hidup masyarakat akan meningkat, dan kami berharap ini dapat berdampak positif pada perkembangan ekonomi dan sosial di daerah kami," kata Dedi Wijaya.
Menjelang akhir tahun 2024, Pemkab OKU berkomitmen untuk menyelesaikan target ini.
"Kami akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program SBS di setiap desa. Jika ada kendala, kami akan segera mencari solusi agar semua desa dapat menerapkan SBS," ungkap Afua.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik.
"Kami akan melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi agar mereka merasa memiliki program ini dan terus berkomitmen untuk menjaganya," tambahnya.
Percepatan pembentukan desa SBS di Kabupaten OKU adalah langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan TP-PKK, diharapkan seluruh desa di Kabupaten OKU dapat menerapkan program ini sebelum akhir tahun 2024.
Melalui upaya ini, Pemkab OKU bertekad untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan lingkungan yang bersih.
Komitmen ini bukan hanya demi kesehatan saat ini, tetapi juga demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan menerapkan SBS, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada kesehatan mereka sendiri, tetapi juga pada kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
Aksi bersama ini akan memastikan bahwa Kabupaten OKU menjadi wilayah yang bersih, sehat, dan layak huni bagi semua warganya.