Turunnya harga daging sapi dan ayam ini cukup menggembirakan, mengingat dua komoditas ini sering menjadi pilihan utama protein hewani dalam menu sehari-hari.
Meski mayoritas komoditas mengalami penurunan harga, beberapa bahan pangan lainnya mengalami kenaikan.
Salah satunya adalah beras premium, seperti disebutkan sebelumnya.
Selain beras, kedelai biji kering impor juga tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 1,30 persen atau naik Rp140 menjadi Rp10.900 per kg.
Kedelai impor adalah bahan baku utama dalam produksi tahu dan tempe, makanan yang sangat populer di Indonesia.
Kenaikan harga kedelai ini dapat berdampak pada harga jual produk turunan seperti tahu dan tempe di pasaran.
Selain kedelai, gula konsumsi juga mengalami kenaikan harga, meskipun kecil, yakni sebesar 0,28 persen atau Rp50 menjadi Rp17.990 per kg.
Kenaikan harga gula ini menjadi perhatian, mengingat gula adalah bahan yang sering digunakan dalam berbagai kebutuhan rumah tangga dan industri makanan.
Minyak goreng, komoditas yang sempat mengalami lonjakan harga beberapa waktu lalu, kini menunjukkan stabilitas.
Minyak goreng kemasan sederhana stabil di harga Rp18.180 per kg, sementara minyak goreng curah justru turun sebesar 0,55 persen atau turun Rp90 menjadi Rp16.390 per kg.
Penurunan harga minyak goreng ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap industri makanan kecil dan menengah yang bergantung pada minyak goreng sebagai salah satu bahan utama produksi mereka.
Selain komoditas utama, bahan pangan lain seperti tepung terigu dan jagung juga mencatat perubahan harga.
Tepung terigu curah mengalami penurunan harga sebesar 1,38 persen atau turun Rp140 menjadi Rp10.020 per kg.
Sedangkan tepung terigu non-curah juga turun tipis sebesar 1,07 persen atau turun Rp140 menjadi Rp12.970 per kg.
Penurunan harga ini akan sangat membantu industri kecil dan rumah tangga yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam pembuatan roti, kue, dan berbagai makanan berbasis tepung lainnya.
Di sisi lain, jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan harga sebesar 0,50 persen atau naik Rp30 menjadi Rp6.050 per kg.