KORANPALPOS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi mengalami pelemahan signifikan.
Kurs rupiah melemah sebanyak 97 poin atau 0,63 persen, turun menjadi Rp15.526 per dolar AS dari posisi sebelumnya di angka Rp15.429 per dolar AS.
Kondisi ini menambah kekhawatiran terkait ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal dan internal.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 3 Oktober 2024 : Melemah 65 Poin Menjadi Rp15.333 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 2 Oktober 2024 : Turun 4 Poin Menjadi Rp15.210 per Dolar AS
Penurunan tajam ini mengindikasikan adanya tekanan kuat terhadap rupiah, yang membuat nilai tukar mata uang Indonesia semakin tertekan dalam menghadapi dolar AS.
Untuk memahami lebih dalam tentang penyebab melemahnya nilai tukar rupiah serta dampaknya terhadap perekonomian.
Mari kita telaah lebih lanjut beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan rupiah dan apa artinya bagi masyarakat serta sektor-sektor ekonomi terkait.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 27 September 2024 : Menguat 72 Poin Menjadi Rp15.093 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 25 September 2024 : Menguat 80 Poin Menjadi Rp15.187 per Dolar AS
1. Kenaikan Suku Bunga AS
Salah satu faktor utama yang memicu pelemahan rupiah adalah kebijakan moneter Amerika Serikat, terutama yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
The Fed yang telah menaikkan suku bunga beberapa kali dalam rangka menahan laju inflasi di Amerika Serikat, membuat dolar AS semakin kuat terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 23 September 2024 : Melemah Tipis 3 Poin Menjadi Rp15.153 per Dolar AS !
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 19 September 2024 : Melemah 8 Poin Menjadi Rp15.343 per Dolar AS