Inovasi Desa Air Talas Muaraenim : Ubah Limbah Kulit Jeruk Siam Jadi Bioplastik Ramah Lingkungan !

Jumat 27 Sep 2024 - 14:09 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Saat ini, sekitar 350 kepala keluarga di desa tersebut menanam jeruk siam dengan produksi mencapai 300 ton per tahun.

Sayangnya, sebelum adanya inovasi ini, kulit jeruk yang dihasilkan tidak termanfaatkan dengan baik dan berkontribusi pada penumpukan limbah.

Di sinilah program PAKLEK MANIS hadir sebagai solusi.

BACA JUGA:4 Kabupaten Bawang Merah di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan OKU Timur !

BACA JUGA:5 Kabupaten Penghasil Kopi Terbesar di Sumatera Selatan 2024 : Tulang Punggung Kopi Nasional !

Limbah kulit jeruk siam yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan kini diolah menjadi bioplastik, sebuah kantong kresek yang dapat terurai secara alami.

Inovasi ini dilakukan oleh kelompok tani Amerta, salah satu kelompok tani di Desa Air Talas yang berfokus pada pengolahan limbah pertanian menjadi produk-produk bernilai ekonomi tinggi.

Inovasi bioplastik dari kulit jeruk ini sejalan dengan upaya global dalam menerapkan prinsip sustainable living.

Dengan mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional yang sulit terurai, Pertamina EP Limau Field berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk emisi karbon yang dihasilkan dari produksi plastik non-degradable.

Menurut Rachman, Desa Air Talas telah mengadopsi filosofi Tri Hita Karana, konsep keharmonisan yang melibatkan hubungan baik antara manusia, alam, dan Tuhan.

Penerapan filosofi ini tercermin dari bagaimana masyarakat Desa Air Talas, melalui kelompok tani binaan seperti Amerta, dapat mengelola sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.

Selain membantu mengurangi penumpukan limbah jeruk, inovasi ini juga berdampak pada pengurangan penggunaan plastik di Rumah Sakit Kota Prabumulih.

Rumah sakit tersebut kini telah mengurangi penggunaan plastik sebanyak 26 persen, atau setara dengan 37,88 ton plastik per tahun, sebagai hasil dari penerapan bioplastik kulit jeruk.

Pengurangan ini juga membantu mereduksi emisi karbon hingga 521,79 ton CO2eq per tahun.

Keberhasilan program PAKLEK MANIS tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara Pertamina EP Limau Field dan kelompok-kelompok tani di Desa Air Talas.

Kelompok tani Amerta, yang memelopori pengolahan limbah kulit jeruk menjadi bioplastik, juga memanfaatkan kulit jeruk untuk membuat produk nonmakanan lainnya seperti sabun kulit jeruk.

Kategori :