Inovasi Desa Air Talas Muaraenim : Ubah Limbah Kulit Jeruk Siam Jadi Bioplastik Ramah Lingkungan !

Jumat 27 Sep 2024 - 14:09 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Dengan adanya inovasi ini, limbah kulit jeruk yang dikelola oleh kelompok tani dapat mencapai 10,4 ton per bulan.

Pertamina EP Limau Field juga mendukung terbentuknya kelompok-kelompok tani lain di Desa Air Talas. Pada tahun 2022, terbentuk kelompok BUDE ARTA yang berfokus pada pengolahan buah jeruk menjadi produk makanan seperti pie susu, sirup jeruk, dan selai jeruk.

Kelompok ini berhasil meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian jeruk siam, yang selama ini hanya dijual dalam bentuk buah segar.

Di tahun 2023, kelompok Tunas Hijau dibentuk untuk memperkuat sektor pertanian organik di Desa Air Talas.

Kelompok ini bergerak di bidang pertanian dengan menciptakan produk tricoderma, yaitu pupuk organik zero waste yang juga mendukung konsep pertanian berkelanjutan.

Selain menciptakan produk, Tunas Hijau juga aktif memberikan pelatihan kepada petani lokal tentang pembuatan tricoderma serta pentingnya agen unsur hayati dalam pertanian.

Mereka juga mendirikan satgas dan pusat studi tricoderma untuk memastikan penerapan yang optimal di lapangan.

Rachman menegaskan bahwa keberhasilan program-program ini merupakan hasil dari pendekatan yang dilakukan oleh Pertamina EP Limau Field dalam membaca potensi yang ada di Desa Air Talas.

Perusahaan melihat bahwa potensi desa ini sangat sejalan dengan inti bisnis perusahaan, sehingga memungkinkan terciptanya sinergi yang saling menguntungkan antara perusahaan dan masyarakat.

Dengan adanya program-program seperti PAKLEK MANIS, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat, dengan saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.

Pertamina EP Limau Field juga berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengelola limbah pertanian secara berkelanjutan.

Program ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan dukungan yang tepat, limbah yang selama ini dianggap sebagai masalah dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Meskipun program ini telah membawa banyak manfaat, Rachman juga mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu dihadapi, terutama dalam hal edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan penerapan teknologi ramah lingkungan.

Namun, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan institusi pendidikan, ia optimis bahwa program-program inovatif seperti PAKLEK MANIS dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.

Ke depannya, Pertamina EP Limau Field berharap dapat memperluas jangkauan program ini ke desa-desa lain di sekitar Muara Enim dan wilayah Sumatera Selatan pada umumnya.

Kategori :