BMKG Imbau Warga Sumsel Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang hingga 30 November 2025
BMKG imbau warga Sumsel waspadai hujan lebat dan angin kencang-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumatera Selatan untuk mewaspadai potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga 30 November 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Siswanto, di Palembang, Selasa (25/11/2025), mengatakan cuaca ekstrem tersebut dipicu aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Kelvin yang diperkuat pola konvergensi serta belokan angin di beberapa wilayah Sumsel.
“Hujan intensitas sedang hingga lebat dengan kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat masih berpotensi terjadi sepekan ke depan,” katanya.
BACA JUGA:LPKA Edukasi Hak Anak dan Prinsip Perlindungan Anak di Sumsel
Ia menjelaskan pada 24–26 November, hujan diperkirakan turun pada sore hingga malam hari di Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih, OKU, Palembang, dan OKI.
Sementara itu, pada 27–30 November, potensi hujan serupa berpeluang terjadi di OKU Selatan, OKU Timur, OKU, Muara Enim, Lahat, Prabumulih, OKI, Banyuasin, dan Musi Rawas.
BMKG mengingatkan masyarakat agar memastikan drainase dan saluran air tetap bersih untuk mencegah banjir akibat tersumbatnya aliran air.
BACA JUGA:Guncangan Gempa di Lubuklinggau Gegerkan Warga, BMKG: Sumber dari Kabupaten Seluma-Bengkulu
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan luapan air secara tiba-tiba.
Sementara itu, Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan wilayah Sumsel telah memasuki musim hujan dan puncaknya diperkirakan terjadi dalam dua bulan mendatang.
Saat ini baru Pemerintah Kabupaten OKU yang menaikkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong daerah rawan lainnya segera menetapkan status siaga guna memperkuat kesiapsiagaan peralatan, perlengkapan, dan personel menghadapi potensi bencana.