Ciamis, Cirebon, Indramayu, Karawang, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Bekasi semuanya mengalami lebih dari 65 hari tanpa hujan.
Terakhir, Provinsi Banten, khususnya di Pandeglang, juga menghadapi situasi yang sama dengan 66 hari tanpa curah hujan.
Menurut prakirawan BMKG, Andika Hapsari, 64 persen dari zona musim di Indonesia saat ini telah memasuki musim kemarau.
Beberapa wilayah yang mengalami musim kemarau meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, serta sebagian besar Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung.
Di luar Sumatra, Jawa juga merasakan dampak kemarau ini, termasuk Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, dan NTT.
Kemudian, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Namun, terdapat sekitar 36 persen zona musim di Indonesia yang masih mengalami musim hujan.
BMKG menyoroti pentingnya memanfaatkan musim hujan ini secara optimal untuk mengantisipasi kekeringan yang lebih parah di masa mendatang.
Menghadapi kondisi ini, BMKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah terdampak kekeringan ekstrem.
Masyarakat diharapkan untuk menggunakan air secara bijak dan efisien guna meminimalkan dampak dari keterbatasan pasokan air.
Upaya penghematan air seperti memaksimalkan penggunaan air daur ulang, mengurangi penyiraman tanaman di waktu-waktu yang tidak efektif, serta menyimpan air hujan pada musim basah menjadi langkah-langkah penting yang bisa diambil.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menanggulangi kekeringan.
Salah satunya adalah dengan mempercepat pembangunan infrastruktur penampungan air, seperti waduk dan bendungan, yang bisa digunakan sebagai cadangan saat musim kemarau datang.
Pemerintah juga diharapkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara mengelola air secara lebih efektif.
Bagi wilayah yang masih mengalami musim hujan, BMKG menyarankan agar sistem penampungan air hujan diperbaiki dan dioptimalkan.
"Ini akan sangat membantu dalam menghadapi musim kemarau yang masih berlangsung di beberapa daerah. Kita perlu memastikan sistem pengaliran air berfungsi dengan baik untuk mengurangi risiko banjir sekaligus memaksimalkan pemanfaatan air untuk kebutuhan mendatang," ujar Andika Hapsari.