PALEMBANG, KORANPALPOS.COM – Insiden pemukulan terhadap wasit Eko Agus Sugih Harto pada laga babak delapan besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 menimbulkan kegaduhan di dunia sepak bola Indonesia.
Wasit asal Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut menjadi sorotan setelah terlibat dalam kontroversi di pertandingan antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumsel saat ini tengah menunggu kebijakan dari PSSI pusat terkait langkah selanjutnya dalam menangani insiden tersebut.
BACA JUGA:Rafael Struick Resmi Bergabung dengan Klub Australia Brisbane Roar
BACA JUGA:Hilgers Tak Sabar Gabung Timnas Hadapi Bahrain dan China
Sekretaris Umum Asprov PSSI Sumsel, Syahril Musa, mengungkapkan bahwa karena Asprov PSSI Sumsel berada di bawah naungan PSSI pusat, keputusan dan tindak lanjut dari insiden ini menjadi tanggung jawab PSSI pusat.
Dalam wawancara yang berlangsung di Palembang pada Senin, Syahril menegaskan, “Asprov ini menginduk ke PSSI pusat. Oleh karena itu, persoalan ini ada di tangan PSSI pusat yang kini sedang melakukan investigasi.”
Insiden tersebut terjadi pada pertandingan antara Aceh dan Sulteng dalam babak delapan besar PON XXI.
BACA JUGA:Elkan Baggott hingga Marselino Ferdinan: Perjuangan Pemain Timnas Indonesia yang Tak Kunjung Bermain
BACA JUGA:Waspada! Tiga Pemain Naturalisasi China yang Bisa Menjadi Ancaman bagi Timnas Indonesia
Pertandingan tersebut menjadi semakin tegang setelah wasit Eko Agus Sugih Harto mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial.
Salah satu keputusan paling krusial adalah pemberian tendangan penalti kepada tim Aceh beberapa menit sebelum laga berakhir, yang membuat tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Keputusan wasit ini memicu ketidakpuasan di pihak Sulteng, yang kemudian berujung pada penolakan mereka untuk melanjutkan pertandingan ke perpanjangan waktu.
BACA JUGA:Nadeo Berbicara: Bagaimana Maarten Paes Mengubah Perspektifnya Sebagai Kiper
BACA JUGA:Shin Tae-yong Bahagia, Ramadhan Sananta Siap Jadi Andalan di Lini Depan Timnas Indonesia