“Kami selalu berupaya melakukan intervensi dini terhadap kasus-kasus gizi buruk di Ogan Ilir. Namun, kami juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk melaporkan apabila ada kasus serupa di lingkungan mereka,” kata Hendra Kudeta.
Meskipun Yola dan neneknya hidup dalam keterbatasan, harapan akan masa depan yang lebih baik masih terpatri di hati mereka.
Waniah terus berdoa agar cucunya bisa mendapatkan perawatan yang layak dan kembali sehat seperti sedia kala.
Ia berharap Yola dapat melanjutkan pendidikannya dan meraih cita-cita yang diimpikan.
“Semoga Yola bisa sembuh dan kembali bersekolah. Saya ingin melihat dia tumbuh besar dan sukses, seperti anak-anak lainnya. Doa saya setiap hari hanya untuk kesembuhan Yola,” ucap Waniah dengan mata berkaca-kaca.
Kisah Yola Puspita ini menggugah kesadaran kita semua bahwa masih banyak anak-anak di Indonesia yang membutuhkan perhatian, terutama dalam hal pemenuhan gizi dan akses kesehatan.
Semoga dengan adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat, Yola serta anak-anak lain yang senasib bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak.
Dalam waktu dekat, diharapkan Dinas Kesehatan Ogan Ilir bisa segera memberikan penanganan yang tepat kepada Yola sehingga kondisi kesehatannya dapat membaik.
Bantuan dari masyarakat juga sangat diharapkan untuk meringankan beban hidup Waniah dan cucunya.
Setiap bantuan yang diberikan, sekecil apapun itu, akan sangat berarti bagi mereka.